Beredar Video Detik-Detik Mobil Diduga Milik Pengetap Terbakar di Samarinda, Sopir Melarikan Diri

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Beredar video rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang memperlihatkan detik-detik terbakarnya mobil Toyota Innova di Jalan Hasan Alwi, eks Jalan Pulau Sulawesi, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota pada Pukul 22.40 Wita, Selasa (4/4/2023) malam tadi.

Dalam video berdurasi 24 detik itu terlihat mobil hitam dengan plat KT 1222 GA yang diduga digunakan untuk mengetap bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite ini mengarah dari Jalan Pangeran Diponegoro menuju Jalan Gajah Mada.

Ketika muncul pada detik kedelapan, terlihat api sudah menyala di bagian belakang mobil.

Terlihat juga dua orang laki-laki yang diduga merupakan pengemudi dan penumpang memilih untuk keluar secara paksa dari kendaraan yang masih berjalan sambil terbakar itu.

Baca juga: BREAKING NEWS - Sebuah Minibus di Samarinda Terbakar, Diduga jadi Mobil Pengetap

Memang dari penjelasan Samsul (50), saksi mata di tempat, mobil itu baru keluar dari SPBU Jalan Pangeran Diponegoro.

Saat memasuki Jalan Hasan Alwi mendadak terdengar letupan disusul kobaran api di seluruh ruang mobil Innova hitam tersebut.

"Sopirnya loncat. Langsung kabur. Kalau enggak nabrak mobil lain yang lagi parkir pasti mobil yang terbakar itu nabrak rumah warga," beber Samsul saat dijumpai di lokasi kejadian.

Dalam sekejab api sudah menguasai seluruh bagian mobil.

Baca juga: Seorang Wartawan Jadi Korban Ledakan Saat Minibus yang Diduga Mobil Pengetap Terbakar di Samarinda

Samsul bersama warga setempat sempat berupaya menangani menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) namun tak membuahkan hasil dan langsung menghubungi Disdamkar.

Sementara itu, Kadisdamkar Kota Samarinda Hendra AH mengatakan, pihaknya mendapat laporan terkait musibah itu pada Pukul 22.40 Wita.

Pihaknya menurunkan 4 unit fire truck dan menyemprotkan foam atau busa untuk menguasai api yang menyebar hingga ke dalam drainase.

Ia menyebutkan selain mobil itu tidak ada rumah warga terdampak.

Masih kata Hendra, mobil yang terbakar itu telah dimodifikasi dan diduga digunkan untuk mengetap BBM jenis pertalite.

"Kita menemukan beberapa jerigen kapasitas 30 liter. Ada yang masih penuh berisi pertalite. Ada juga yang sudah terbakar," bebernya. (*)