Viral Pengobatan Ida Dayak

Kemenkes Buka Suara! Tak Melarang Pengobatan Ida Dayak Wanita 'Sakti' Tapi Soroti Soal Bukti Empiris

Kemenkes buka suara! tak melarang pengobatan Ida Dayak wanita 'Sakti' tapi soroti soal bukti empiris.

Editor: Ikbal Nurkarim
ISTIMEWA
Ida Dayak: Kemenkes buka suara! tak melarang pengobatan Ida Dayak wanita 'Sakti' tapi soroti soal bukti empiris. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kemenkes buka suara! tak melarang pengobatan Ida Dayak wanita 'Sakti' tapi soroti soal bukti empiris.

Belakangan ini, fenomena pengobatan wanita sakti Ida Dayak tegah ramai jadi perbincangan publik.

Bahkan di media sosial, pengobatan Ida Dayak viral diberbagai platform medsos.

Menanggapi hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara terkait viralnya pengobatan 'sakti' ala Ibu Ida Dayak.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya tidak melarang pratik pengobatan yang bersifat non-medis tersebut.

"Bagaimanapun Indonesia memiliki warisan budaya termasuk pengobatan tradisional," kata dia melalui pesan singkat Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Ibu Ida Dayak Imbau Waspada Penipuan, Minyak Urutnya Tak Dijual Secara Online, Pengobatannya Gratis

Meski demikian, pengobatan tradisional perlu didorong memiliki bukti empiris, sebagaimana pengobatan modern yang telah terbukti memiliki manfaat.

"(Pengobatan tradisional) memang masih perlu diteliti dan didukung secara empiris seperti pengobatan modern," jelas Nadia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. ((DOK. Humas Kemenkes))

Disampaikan Nadia, peraturan Kementerian Kesehatan menyebut bahwa tenaga penyehat tradisional dibagi berdasarkan modalitas.

Yaitu, ketrampilan, ramuan dan campuran.

Berdasarkan hal itu, pihaknya melakukan pembinaan agar masyarakat tidak dirugikan.

"Kalau seseorang dengan penyakit kanker jangan sampai terlambat karena berobat tradisional padahal sudah ada metode yang memang bisa menyembuhkan 100 persen kalau dilakukan pengobatan pada stadium dini," terang Siti Nadia.

Ke depan, Kemenkes akan melakukan pembinaan terhadap pengobatan tradisional ataupun tenaga penyehat tradisional (hatra) termasuk bahwa hatra memiliki STPT (surat terdaftar penyehat tradisional).

Berikut rujukan regulasinyaa :

1. PP Nomor 103 Tahun 2014 ttg Pelayanan Kesehatan Tradisional

2. PERMENKES Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

3. PERMENKES Nomor 61 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris

4. PERMENKES nomor 37 Tahun 2017 tentang pelayanan Kesehatarn Tradisional Integrasi (SDM dan lntegrasi layanan kesehatan konvenvensional dan kestrad)

5.UU Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

Diketahui, Ida Dayak kian populer dengan banyaknya video dan testimoni yang tersebar di media sosial.

Ida Dayak dianggap mampu menyembuhlan beragam penyakit, mulai dari patah tulang, tulang bengkok, maupun stroke.

Dalam pengobatan itu, Ida Dayak melakukannya tanpa bantuan alat medis.

Baca juga: Pengakuan Anak Ida Dayak, Sudah Lebih 2 Tahun Tak Pulang ke Kampung Halaman di Paser

Ia hanya mengoleskan minyak urut berwarna merah ke pasiennya, kemudian tak lama setelah itu tangan pasien yang diobati itu langsung kembali normal.

Berharap Sembuh dari Sakit, Ribuan Orang Rela Antre

Ribuan masyarakat berbondong-bondong mendatangi Markas Divisi I Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, pada Senin (3/4/2023) pagi.

Berdasarkan pantauan, ribuan masyarakat dari wilayah Depok dan Bogor mendatangi area Lapangan Tembak Divisi I Kostrad Cilodong untuk bertemu dengan Ibu Ida Dayak.

Mulai dari anak balita sampai lanjut usia datang ke lokasi dengan berbagai macam penyakit yang diderita.

Mereka datang untuk menghadiri pengobatan alternatif Ida Dayak yang saat ini tengah viral dan mampu menyembuhkan sejumlah penyakit.

Sejak pukul 08.00 WIB, ribuan masyarakat berbondong-bondong mengendarai sepeda motor dan mobil datangi Divisi I Kostrad Cilodong.

Santo, warga Cianjur pun rela mendorong istrinya di kursi roda untuk ke lokasi pengobatan di Lapangan Tembak 600 Divisi I Kostrad.

Dia bahkan telah mendorong istrinya duduk di kursi roda sejauh hampir 1 Km menuju lokasi
pengobatan di dalam Markas Kostrad tersebut.

Tentu, hal itu dilakukannya karena jalan menuju lokasi terbilang padat karena antusias masyarakat yang ingin mengikutin pengobatan tradisional Ida Dayak.

Sementara, Roy Chandra, lelaki lanjut usia dengan setia menggendong istrinya Sumiyati (55) dari parkiran sepeda motor menuju lokasi pengobatan di Lapangan Tembak 600 Kostrad.

Dari parkiran sampai lokasi pengobatan sekitar 800 meter. Sesekali, pria 60an tahun itu berhenti untuk beristirahat.

Meski nafasnya terengah-engah, ia semangat membawa istrinya.

"Istri sakit kakinya enggak bisa jalan sudah lima tahun, tapi parah-parahnya baru dua tahun ini," kata Roy Chandra.

Namun, keyataan pahit harus diterimanya lantaran harus kembali membawa istrinya pulang karena sudah tak kuat berdesak-desakan dengan pasien lain di lokasi.

"Tadi saya belum berobat, istri tiba-tiba mau pingsan jadi saya mau bawa pulang aja," ucap Roy.

Sedangkan, Agus, warga Jakarta Utara datang ke lokasi pengobatan Ida Dayak membawa
orangtuanya yang tengah sakit stroke.

Agus berangkat dari pukul 09.00 WIB dan tiba di lokasi sekira pukul 11.30 WIB.

Keluhan dirinyamenuju lokasi pengobatan sama seperti keluarga pasien lainnya yaitu kemacetan panjang.

"Makanya hari ini saya bawa ibu saya ke sini, mudah-mudahan bisa sembuh,"ucapnya.

Baca juga: Heboh Pengobatan Ida Dayak, Kata IDI hingga Kemenkes, Sosiolog UI: Masyarakat tak Bisa Disalahkan

Dia juga mendapatkan informasi adanya pengobatan ampuh Ida Dayak dari sosial media dan melihat di YouTube.

"Ramai banget, kirain saya yang datang 100 atau 200 orang, ternyata ini banyak banget," ungkap Agus.

Menjelang siang, ratusan orang terus berdatangan ke lokasi pengobatan Ida Dayak. Meski terik matahari, tak menyurutkan semangat para pasien dan keluarga untuk berobat ke Ibu Ida Dayak.

Berbekal payung dan kain seadanya, pihak keluarga menutup pasien yang akan berobat agar tak terkena terik sinar matahari.

Budi, warga Cimanggis Depok merasa kecewa karena dirinya datang dari pukul 10.00 WIB belum juga diberikan penanganan.

"Sampai siang ini belum juga ada penanganan, saya puasa sampai batal ini,"ungkapnya.

Budi bersama sang istri secara bergantian memayungi ibunya yang sedang stroke dan berada di lapangan lokasi pengobatan.

Ia juga mengaku tidak mendapatkan informasi secara pasti dan sulit mencari panitia acara
pengobatan.

Termasuk, jadwal Ibu Ida Dayak akan memulai pengobatan.

"Sulit cari panitianya, jadi bingung mau protes gimana," jelasnya.

Diketahui, pengobatan gratisnl Ibu Ida Dayak ini juga dihadiri sejumlah warga dari luar pulau Jawa.

Ada sejumlah warga mengaku datang dari Riau, Palembang, Maluku hingga Papua Barat untuk
berharap kesembuhan dari Ibu Ida Dayak.

Ida Dayak disebut wanita sakti karena mampu menyembuhkan berbagai penyakit berat dalam waktu sekejap.

Ida Dayak diketahui telah menyembuhkan berbagai keluhan dan penyakit dari mulai keseleo, salah urat, meluruskan tulang yang bengkok, saraf kejepit hingga stroke.

Aksi Ibu Ida Dayak ini punmenjadi sorotan di media sosial dan viral. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved