Berita Nasional Terkini

Eks Kepala BIN Sebut Pengobatan Ida Dayak Ajaib, Pesulap Merah Sebut Biasa, Beda Sama Hendropriyono

Eks Kepala BIN, Hendropriyono sebut pengobatan Ida Dayak ajaib. Pesulap Merah sebut pengobatannya biasa pada umumnya, beda sama Hendropriyono.

Istimewa
Ida Dayak melakukan terapi pengobatan di Mako Polres Bogor pada Rabu (22/3/2023) - Eks Kepala BIN, Hendropriyono sebut pengobatan Ida Dayak ajaib. Pesulap Merah sebut pengobatannya biasa pada umumnya, beda sama Hendropriyono. 

Hendropriyono mengaku kagum pada pengobatan viral Ida Dayak.

"Ini ajaib. Ini salah satu bentuk kearifan lokal yang saya lihat sudah viral dan merupakan tradisi yang unggul," kata mantan kepala BIN ini dalam sebuah video wawancara.

Hendropriyono pun sampai memboyong Ida Dayak ke kediamannya.

Jenderal purnawirawan ini mengaku telah mencoba sendiri pengobatan perempuan asal Kalimantan Timur itu.

Awalnya Hendropriyono mengeluhkan dengkulnya sakit.

"Dengkul saya sakit, orang seperti saya usia dekat 80an dengkul sakit," kata Hendropriyono.

Setelah menjalani pengobatan, keluhan pada dengkulnya pun hilang.

"Sekarang sudah gak lagi. Sudah sembuh," kata Hendropriyono.

Saat itu, Ida Dayak juga mengobati warga sekitar rumah Hendropriyono.

"Dan saya ingin saya lihat bukti sendiri dengan saya bawa ke rumah dan tetangga-tetangga pada berobat," kata Hendropriyono.

Menurutnya, pengobatan Ida Dayak ini perlu menjadi perhatian daripada mempromosikan dukun-dukun palsu.

"Jangan cuma dukun-dukun yang palsu itu bisa sampai ke internasional. Kalau ini memang saya masih sulit untuk dipecahkan dari mana gitu ceritanya, tapi cuma ini kok sembuh," kata AM. Hendropriyono.

Baca juga: Potret Rumah Ida Dayak di Kaltim: Bangun Penginapan hingga Terungkap Minyak Urut yang Digunakan

Sebelumnya, perempuan “sakti” Ida Dayak dari Kalimantan Timur gagal menjalani pengobatan alternatif di Markas Kostrad Cilodong, Depok, Senin (3/4/2023).

Pasalnya, acara yang dihadiri ribuan orang dari berbagai daerah itu berlangsung ricuh hingga Ida Dayak sendiri angkat tangan.

Ia merasa tidak mampu melayani semua pasien yang datang dan ingin diobati.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved