Ramadhan 2023

Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2023 Penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H, Muhammadiyah Tanggal Berapa?

Jadwal sidang isbat Lebaran 2023 penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H. Untuk Muhammadiyah tanggal berapa lebaran 2023?

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Aji YK Putra
Ilustrasi. Petugas dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan memantau hilal di lantai 7 Gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang, Senin (12/4/2021) lalu. Jadwal sidang isbat Lebaran 2023 penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H. Untuk Muhammadiyah tanggal berapa lebaran 2023? 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini jadwal sidang isbat Lebaran 2023, penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H untuk mengetahui kapan Lebaran tahun ini.

Pemerintah akan mengumumkan Lebaran 2023 setelah sidang isbat penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H.

Sementara itu, jelang Ramadhan 2023 lalu, Muhammadiyah yang menggunakan perhitungan hisab telah mengumumkan Ramadhan dan 1 Syawal 1444 H.

Berdasarkan hisab, Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

Pemerintah menetapkan awal Ramadhan dan juga Lebaran atau Idul Fitri berdasarkan hilal dan diputuskan dalam sidang isbat. 

Untuk Lebaran 2023, Kementerian Agama (Kemenag) bakal menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1444 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 20 April 2023.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, dalam kalender hijriyah, tanggal 20 April 2023 merupakan tanggal 29 Ramadhan 1444 H.

"(Sidang) isbat (penetapan 1 Syawal 1444 H) itu tanggal 20 April, hari Kamis, tanggal 29 Ramadhan," kata Kamaruddin saat ditemui di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Dalam sidang isbat nantinya, Kemenag akan mengundang sejumlah pihak.

Mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi-organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk menentukan 1 Syawal 1444 Hijriah.

Baca juga: Kabar Gembira! Mudik Gratis Bersama BUMN dan Jasa Raharja, Cek Kuota Mudik Lebaran 2023 Tersedia

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat menghargai apabila ada beberapa pihak yang menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 H berbeda.

"Jadi kita masih menunggu hasil sidang isbat.

Kita tahu di Indonesia ini kan, ya itu lah Indonesia itu demokratis banget.

Pemerintah memutuskan Lebaran besok, tapi ada (beberapa pihak) Lebaran besoknya lagi atau belum mengikuti pemerintah, enggak ada masalah," ujar Kamaruddin.

Menurutnya, pemerintah juga menghargai segala perbedaan pendapat antar pihak.

Sebab, Indonesia merupakan negara demokratis yang menghargai segala perbedaan pendapat.

Hal ini, kata Kamaruddin, berbeda dari beberapa negara lain yang menganut keputusan hakim atau keputusan negara harus diikuti oleh semua pihak.

"Di Saudi atau di Malaysia atau di negara-negara lain karena ada kaidah agamanya istilahnya bahwa keputusan hakim, keputusan negara, itu menghilangkan perbedaan.

Baca juga: 8 Ide Hampers Murah Lebaran 2023, Cocok Dibagikan ke Mertua hingga Orang Tua

Kalau negara sudah mutusin begitu, semua harus ikut. Itu kaidahnya," katanya.

Potensi Idul Fitri 2023 tak Serentak

Potensi Idul Fitri 2023 tidak serentak ini diungkap oleh Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin.

Thomas Djamaluddin menjelaskan, posisi Bulan pada 20 April 2023 berpotensi belum memenuhi kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura). 

Namun, berdasarkan kriteria wujudul hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah, posisi tersebut sudah memenuhi Bulan baru.

Karena belum memenuhi kriteria baru MABIMS, ada kemungkinan Idul Fitri akan jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Untuk itu, Thomas menyarankan adanya kesepakatan terkait kriteria dalam penetapan awal bulan Hijriah ini.

Sebab, penentuan awal Bulan memerlukan kriteria agar dapat disepakati bersama dan meminimalisir adanya kesalahan.

"Kriteria diupayakan untuk disepakati bersama," kata Thomas, seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunPontianak.co.id dengan judul Kapan Idul Fitri 2023? Potensi Beda Lebaran 1 Syawal 1444 H Pemerintah dan Muhammadiyah.

Menurutnya, hisab tidak bisa menentukan masuknya awal Bulan tanpa adanya kriteria.

Baca juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur Orangtua Jelang Lebaran 2023, Lengkap dengan Bacaan Tahlil Singkat

Dengan demikian, kriteria menjadi dasar pembuatan kalender berbasis hisab yang dapat digunakan dalam prakiraan rukyat.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi juga mengungkap peluang perbedaan waktu Idul Fitri

Abdullah Jaidi mengatakan, ada kemungkinan waktu pelaksanaan Lebaran Idul Fitri 2023 tidak dilakukan serentak.

Walau begitu, Jaidi bersyukur penetapan awal puasa Ramadhan 2023 dilakukan serentak pada Kamis (23/3/2023).

"Kami mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT bahwa tahun ini alhamdulillah kita serempak berpuasa pada tanggal esok hari tanggal 23 Maret 2023, 1 Ramadan," ujar Jaidi dalam jumpa pers di kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (22/3/2023) lalu seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

"Yang kemungkinan terjadi perbedaan adalah nanti di 1 Syawal-nya," sambungnya.

Walau kemungkinan waktu Lebaran bakal ditetapkan berbeda, namun Jaidi berharap perbedaan ini bisa dicari solusinya.

Dia mewanti-wanti agar jangan sampai perbedaan menjadikan ada perbedaan di antara umat Islam.

"Sikap kita sebagai umat Islam, kita sebagai warga bangsa tetap saling hormat, menghormati di antara satu dengan yang lain," tuturnya.

Baca juga: Kapan Libur Sekolah Lebaran 2023 dan Cuti Bersama? Dimulai 6 Hari Sebelum Idul Fitri 1444 H

(*)

Update Ramadhan 2023

Berita sidang isbat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved