Info BMKG

Info BMKG, 22 hingga 28 April Masih Ada Potensi Hujan Lebat di Kaltim dan Kalimantan Utara

Dwikorita Karnawati mengimbau kepada para pemudik untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama arus mudik dan arus balik Lebaran

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Ilustrasi cuaca hujan Gala Puncak, Kalimantan Timur. Menurut BMKG, awan Cumulonimbus biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. 

Untuk periode 22 hingga 28 April, daerah merah (potensi hujan lebat) masih relatif sama yaitu di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

"Kemudian daerah merah untuk arus balik 29 April hingga 5 Mei yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua,” ujar Dwikorita.

Dwikorita menjelaskan, saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.

Baca juga: Cuaca Balikpapan Besok, Hujan Lebat Bakal Turun Antara Pagi atau Siang Hari

Sehingga potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi. Beberapa waktu yang lalu BMKG sendiri juga telah memprediksi musim kemarau akan lebih awal terjadi pada bulan April meliputi wilayah Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur.

Sedangkan wilayah yang memasuki musim kemarau pada bulan Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan.

Saat peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, kata Dwikorita, arah angin bertiup sangat bervariasi.

Sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.

"Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam," tutur dia.

Baca juga: Hujan Lebat akan Turun Pada Mudik Lebaran Idul Fitri di 2 Provinsi Pulau Kalimantan

Menurut Dwikorita, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas.

Menjelang sore hari, lanjut dia, awan akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

“Kondisi ini juga yang menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Saat Arus Mudik Lebaran."

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved