Dianggap Tak Peduli Kondisi Kerusakan Jalan, DPRD Kubar Buka Suara 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR  - Keluhan masyarakat terhadap kondisi kerusakan jalan di wilayah Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur akhirnya sampai ke telinga DPRD Kutai Barat. 

Bahkan tak sedikit masyarakat menilai wakil rakyat tidak peduli dengan kondisi kerusakan yang semakin parah tersebut. Padahal infrastruktur jalan tersebut merupakan salah satu penunjang terhadap perkembangan perekonomian masyarakat. 

"Wakil rakyat kita ini sepertinya tidak peduli dengan kerusakan jalan ini. Keluhan warga selama ini hanya berlalu begitu saja," ujar Tatang salah satu warga di Barong Tongkok.

Menurut Tatang, warga sudah beberapa kali menyampaikan keluhan kerusakan jalan tersebut kepada beberapa pihak termasuk DPRD Kutai Barat. 

Baca juga: 15 perguruan Tinggi dari 3 Negara Deklarasi Konsortium Universiti Universitas Borneo

"Tapi balik lagi, keluhan yang kami sampaikan itu tidak ditanggapi. Buktinya sampai sekarang belum ada itu langkah apa yang mereka lakukan, " ujarnya. 

Menanggapi hal ini ketua DPRD Kubar, Ridwai angkat bicara. Dia menjelaskan  kewengan terhadap kerusakan jalan yang dimaksud masyarakat itu terbagi antara Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat. Sementara kewengan pemerintah daerah terhadap kerusakan jalan di Kutai Barat sangat terbatas.

"Terutama jalan di kecamatan Sekolaq Darat yang menjadi daerah konstituen kewenangan pemda Kubar," katanya, Kamis (13/4)

Menurut Ridwai, perbaikan jalan provinsi tersebut sudah berulang kali diajukan oleh DPRD maupun pemerintah daerah ke Pemprov Kaltim dan pemerintah pusat. 

Baca juga: Harga Bahan Pokok di Kubar Jelang Lebaran Terpantau Stabil, Ayonius: Stok Aman Sampai Lebaran

Karena jalan tersebut jadi kewenangan provinsi dan pusat. Bahkan wakil gubernur Kaltim Hadi Muyadi sudah melihat langsung kondisi jalan tersebut.Namun sekian tahun diusulkan baru tahun ini diberikan anggaran besar.

"Jadi bukan kita tidak peduli seperti yang ada di media sosial itu. Kami sudah datangi balai jalan nasional di Balikpapan, Dinas PUPR Kaltim bahkan sampai pusat," jelas Ridwai.

Lebih lanjut Ridwai menyebut perbaikan jalan di kecamatan Sekolaq Darat akan masuk dalam segmen dua, dari Simpang Belusuh kecamatan Siluq Ngurai sampai simpang tiga Mentiwan. Proses lelang proyek tersebut sudah dilakukan.​

"Memang kami sudah tanyakan lagi ke pemenang proyek mereka bilang sabar. Selesai lebaran baru mulai dikerjakan. Makanya saya sudah sampaikan ke masyarakat Sekolaq Darat dan mereka memahami proses itu,” sebutnya.

Tetapi orang yang di luar Sekolaq Darat itu seola-olah mereka yang paling tau. Padahal upaya kita sudah bukan sekali dua kali tapi berkali-kali. Kita ke provinsi sampai pusat. Dan sekarang alatnya sudah siap di lapangan tapi katanya tunggu setelah lebaran," urainya. 

Dia menegaskan pihaknya langsung turun tangan setelah sempat ada beberapa warga kecamatan Sekolq Darat mengancam akan memblokir kendaraan CPO dan batu bara, lantaran pengusaha tambang dan kelapa sawit dinilai tidak peduli dengan kerusakan jalan tersebut.

Padahal armada sawit dan batubara menggunakan jalan di wilayah Sekolaq Darat sebagai jalur utama. Sebagai ketua DPRD, Ridwai meminta pengusaha batu bara segera lakukan perbaikan. Renovasi jalan dengan menyirami batu pasir akhirnya dilakukan mulai pekan lalu.

“Kalau mereka tidak peduli ya kita mau blokir saja mobil CPO dan batubara. Makanya kita minta mereka tolong segera tutup jalan yang lubang-lubang itu. Dan terus terang yang bantu itu dari koridor. Kalau yang sawit kuping mereka itu sudah tutup, tidak ada kepeduliannya” tegas Ridwai. (*)