Kurangi Sampah 10 Ton per Hari, Pemkot Balikpapan Perkuat Pengolahan di Tiap Kelurahan

Ringkasan Berita:

• DLH Balikpapan targetkan pengurangan 5–10 ton sampah per hari menuju 50 persen pengurangan nasional.
• Bank sampah ditargetkan bertambah dari 106 menjadi 210 unit hingga akhir 2025.
• TPST baru direncanakan di Graha Indah dan Km 12 untuk mendukung pengolahan sampah terpadu.

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) terus berupaya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah Manggar.

Sebagaimana diketahui bahwa setiap daerah diwajibkan melakukan pengurangan 50 persen sampah, atau 5-10 ton per harinya.

Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan target tersebut sejalan dengan rencana prediksi lonjakan sampah dari total harian yang mencapai 400-500 ton per harinya.

Pihaknya berkomitmen dengan mengupayakan berbagai inovasi untuk mencapai target pengurangan sampah tersebut.

Salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan fasilitas pengolahan sampah. Mulai dari memperluas jaringan bank sampah, hingga membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).

Baca juga: DLH Genjot Pengurangan Sampah Balikpapan, Optimalkan 330 Bank Pengolahan

Saat ini, sudah ada 106 bank sampah aktif di berbagai kelurahan. Di mana setiap kelurahan diwajibkan membentuk enam unit bank sampah.

“Kami menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 210 unit pada akhir tahun 2025 untuk membantu mencapai target pengurangan sampah di sumber,” ujar Sudirman, Rabu (5/11/2025).

Selain itu, DLH turut merancangkan proses daur ulang (PDU) sampat melalui TPST di setiap kecamatan. Bangunan fisik TPST sendiri dilakukan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan, sementara DLH sebagai operasionalnya.

“Sekarang yang sudah beroperasi di Kota Hijau Daksa, itu dibangun tahun lalu,” kata Sudirman.

Adapun tahun ini direncanakan membangun TPST di Graha Indah dan Kilometer 12 Balikpapan Utara. Ini untuk membantu pengurangan sampah 5-10 ton per hari.

“Mungkin saat awal operasional tidak langsung maksimal, kita lihat prosesnya bertahap sampai benar-benar optimal,”  pungkasnya. (*)