Berita Nasional Terkini

Profil Agus Andrianto, Kabareskrim Polri yang Perintahkan Tangkap Dito Mahendra

Berikut ini profil Agus Andrianto, Kabareskrim Polri yang perintahkan tangkap Dito Mahendra terkait dugaan kepemilikan senpi ilegal.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/Rahel
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Agus Andrianto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Berikut ini profil Agus Andrianto, Kabareskrim Polri yang perintahkan tangkap Dito Mahendra terkait dugaan kepemilikan senpi ilegal. 

Sembilan senpi itu adalah pistol Glock 17, Revolver S&W, pistol Glock 19 Zev, pistol Angstatd Arms, senapan Noveske Refleworks, senapan AK 101, senapan Heckler and Koch G 36, pistol Heckler and Koch MP 5, dan senapan angin Walther.

Berdasarkan laporan polisi nomor: LP/A/1/III/2023/Dittipidum Bareskrim tanggal 24 Maret 2023, diduga Dito Mahendra melanggar Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1951 yang mengatur soal kepemilikan senjata api.

Dito Mahendra diduga telah terjadi tindak pidana tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak.

Lalu siapa sebenarnya Agus Andrianto?

Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto sempat menjadi sorotan setelah disebut-sebut dalam kasus tambang ilegal Ismail Bolong.

Baca juga: Ferdy Sambo dan Kabareskrim Saling Sindir Kasus Tambang Ismail Bolong, Kapolri Diminta Beri Atensi

Diketahui, Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 sehingga ia berusia 55 tahun.

Masa kecil Agus Andrianto dihabiskan di Blora dengan menamatkan pendidikan di SD 1 Tempelan Blora, SMP 1 Blora, dan SMA 1 Blora.

Agus Andrianto adalah anak ke-11 dari 12 bersaudara dari pasangan Sukarsono-Sri Sudaryati.

Sang ayah berprofesi sebagai pegawai negeri sipil.

Jabatannya terakhir adalah camat di Kecamatan Banjarejo, Blora dan pensiun pada 1982.

Dikutip dari TribunJateng.com, Agus Andrianto memiliki lima saudara laki-laki yang semuanya bernama Agus.

Sementara enam saudara perempuannya bernama Sri.

Nama Agus dipilih pada semua saudara Agus Andrianto karena nama tersebut tersirat makna yang maskulin.

Sementara nama Sri untuk perempuan karena menurut orangtuanya, mengandung makna feminim.

"Jadi begitu alasan orangtua," ujar Agus Oni Setiawan, adik bungsu Agus Andrianto pada Jumat (19/2/2021).

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved