Viral Pengobatan Ida Dayak
Ida Dayak Dikabarkan Mudik ke Kalimantan hingga Disambut Bak Ratu, Warganet Sindir Pesulap Merah
Ida Dayak kabarnya telah mudik atau pulang kampung ke Desa Pasir Belengkong, Kalimantan Timur, untuk merayakan Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Saat hadir di wawancara eksklusif bersama Tribunnews.com, Panglima Jilah membongkar dua jenis minyak yang selama init tak asing bagi masyarakat Suku Dayak.
"Kami orang Dayak selalu menggunakan ritual adat, tradisional, salah satu dengan Minyak Ubud," ujar Panglima Jilah dilansir dari tayangan YouTube Tribunnews.com, Rabu (12/4/2023).
Dibeberkannya jika Minyak Ubud didapat dari anak burung yang baru menetas.
"Minyak Ubud itu merupakan minyak dari anak burung yang baru netes, jadi anak ubud itu diambil, dipatahkan tulangnya, nanti besok tulangnya akan nyambung lagi,"
"Nanti anak ubud itu kita oseng, nanti kita ambilnya hari Jumat, lalu kita oseng lalu buatlah minyak untuk membantu patah tulang," ujar pemimpin besar Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Dayak itu.
Jilah mengaku jika, Ibu Ida Dayak menjadi salah satu orang yang beruntung bisa mendapat karunia dari leluhur mereka.
"Kalau menurut saya, ibu Ida mendapatkan karunia dari Jumbata untuk menolong orang karena zaman ini banyak yang tidak punya uang berobat ke rumah sakit," ucapnya
"Saya rasa ini harus kita dukung, saya yakin ibu Ida juga tulus dan mampu menolong orang. Kita kembali ke jati diri kita, lewat adat tradisional," bebernya.
Baca juga: Bacaan Doa yang Harus Dibaca Setelah Membayar Zakat, Agar Amalan Kita Diterima Oleh Allah SWT
Menurut Panglima Jilah, adapun minyak Ubud tidak mudah didapat.
"Tidak sema orang bisa membuatnya, barang ini kan tidak mudah mendapatkannya, orang yang diberikan karunia saja," ungkapnya.
Sama seperti Minyak Ubud, Minyak Bintang juga terkenal sebagai tradisi pengobatan di Kalimantan.
"Minyak bintang itu untuk menolong juga bang, yang patah tulang, jatoh, sekarat," ujarnya.
"Minyak bintang itu lewat kapas dimasukin ke lidahnya nanti ditaruh di luar, ditutup dengan kain, tunggu bintang itu keluar bang," beber Panglima Jirah.
Pria kelahiran 1980 ini kemudian berpendapat bahwa yang dilakukan Ida Dayak perlu didukung karena bisa membantu banyak orang.
"Itu juga salah satu karunia yang diberikan jumbata kepada ibu Ida Dayak, itu tidak merugikan orang dan harus kita dukung," (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.