Idul Fitri 2023
Heboh Gerhana Matahari Pengaruhi Hilal dan Idul Fitri 1444 H, Penjelasan Muhammadiyah, BRIN, dan NU
Heboh Gerhana Matahari disebut berpengaruh pada hilal dan penentuan Idul Fitri 1444 H. Simak penjelasan Muhammadiyah, BRIN, dan Nahdlatul Ulama.
Dikutip TribunKaltim.co dari BangkaPos.com di artikel berjudul Kaitan Gerhana Matahari dan Penentuan Idul Fitri 2023 Menurut Muhammadiyah, Gerhana Matahari terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus.
Posisi ini terjadi ketika bulan baru, yaitu saat matahari dan bulan mengalami konjungsi (ijtimak).
Sedangkan gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, posisi ini terjadi saat bulan purnama.
Berdasarkan konsep tersebut, maka bisa dipastikan bahwa Gerhana Matahari terjadi ketika bulan baru, akan tetapi setiap bulan baru belum tentu terjadi gerhana.
Begitu juga dengan gerhana bulan yang pasti terjadi ketika bulan purnama, tetapi setiap bulan purnama belum tentu terjadi gerhana.
Pada umumnya, apabila hari ini terjadi Gerhana Matahari, maka besok sudah masuk bulan baru hijriah.
Akan tetapi kembali lagi kepada waktu terjadinya gerhana, jika gerhana terjadi diwaktu antara pagi sampai siang, maka besok kemungkinan besar sudah bulan baru karena tinggi hilal sudah berada di atas ufuk.
Namun, apabila Gerhana Matahari terjadi ketika sore, maka hilal kemungkinan masih di bawah ufuk dan besok belum masuk bulan baru.
Baca juga: Sebelum Shalat Idul Fitri, Ini Daftar Amalan Sunnah yang Bisa Dikerjakan: Makan hingga Jalan Kaki
Gerhana Matahari tahun ini terjadi di bulan Ramadan, sehingga akan menyita perhatian banyak orang. Karena bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah adalah tiga bulan yang banyak diperhatikan oleh umat Islam kaitannya dengan ibadah puasa, idul fitri, dan idul adha.
Tinggi hilal pada tanggal 29 Ramadhan 1444 H bertepatan dengan tanggal 20 April 2023 (hari terjadinya Gerhana Matahari) di Banda Aceh adalah 2°21,39’.
Tingga hilal ini sudah cukup masuk kriteria hisab hakiki wujudul hilal, sehingga besok (tanggal 21 April 2023) sudah masuk bulan Syawal.
Akan tetapi tinggi hilal tersebut belum memenuhi kriteria MABIMS yang mensyaratkan tinggi hilal 3° dan elongasi 6,4°. Oleh karena belum memenuhi kriteria MABIMS, maka besok belum masuk bulan baru dan Syawwal akan dimulai lusa (tanggal 22 April 2023).
Perbedaan metode penentuan awal bulan di atas akan mengakibatkan Idul fitri nanti tidak dilaksanakan secara serentak.
Apabila mengaitkan antara penentuan awal bulan dengan fenomena Gerhana Matahari 20 April 2023, maka hisab hakiki wujudul hilal yang dipakai oleh Muhammadiyah akan lebih diunggulkan.
Karena keesokan hari setelah gerhana sudah masuk bulan baru. Sedangkan kriteris MABIMS yang dipakai Pemerintah masih menunggu satu hari lagi untuk masuk bulan baru.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.