Pemprov Kaltim Pastikan Stok dan Harga Bapokting Terus Terjaga Jelang Lebaran Idul Fitri

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur jelang Lebaran 2023 terus memastikan stok dan harga Barang Pokok Penting (Bapokting) terjaga.

Instruksi terbaru dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian agar daerah menjaga inflasi jelang Idulfitri 2023.

Ia meminta daerah untuk terus memonitor perkembangan kebutuhan pokok jelang lebaran.

Gubernur Kaltim, Isran Noor menegaskan bahwa telah menindaklanjuti arahan Mendagri tersebut.

Seluruh OPD dikerahkan guna memantau stok dan harga bahan pokok di pasaran jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) ini.

Baca juga: Press Conference Bapokting di Samarinda, Andi Harun: Sampai Hari ini Pertumbuhan Ekonomi Positif

Baca juga: Harga Bapokting Berpotensi Melonjak Tinggi Jelang Lebaran, Pemprov Kaltim Diminta Lakukan Pengawasan

"Saya instruksikan kepada OPD terkait, melakukan pemantauan dan kesiapan infrastruktur, ketersediaan bahan kebutuhan pokok menjelang idulfitri, untuk menghindari inflasi yang tinggi," tegasnya, Rabu (19/4/2023).

Sementara itu Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi menyatakan kesiapan untuk menjaga inflasi di Bumi Mulawarman.

Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah Tahun 2023 se Indonesia secara daring, Senin (17/4/2023) lalu, Hadi Mulyadi menerima langsung instruksi dari Mendagri RI.

Ia memastikan ketersediaan sembako di daerah aman.

"Pemprov Kaltim melakukan monitoring dan pemantauan di lapangan. Namun yang lebih penting lagi pusat juga bisa memastikan kebutuhan masyarakat aman," terangnya Hadi.

Bersama jajaran, Pemprov Kaltim memastikan akan rutin melakukan monitoring harga dan stok pangan.

Apabila, terjadi kekurangan atau kelangkaan, maka Pemprov Kaltim segera melaporkan kepada pemerintah pusat.

Baca juga: Disperindagkop Kaltim Pastikan Stok Bapokting di Pasaran Aman Jelang Ramadhan

"Ketika ada yang kurang, maka cepat ditindaklanjuti di lapangan. Juga wajib diwaspadai adalah daya beli masyarakat tinggi menjelang lebaran, akibatnya lonjakan harga jual meningkat di pasaran," tegasnya.

“Kondisi ini tentu situasional, wajar. Untuk itu, saya minta tetap OPD terkait monitor di lapangan dan sigap melaporkan kepada pimpinan,” sambung Hadi Mulyadi. (*)