Berita Internasional Terkini

Terbaru! Terjawab Perang Sudan Kenapa Sampai Bisa Terjadi, Terkuak Alasan dan Penyebab Konflik

Akhirnya terjawab perang Sudan kenapa sampai bisa terjadi sebenarnya, terkuak alasan dan penyebab konflik Sudan.

|
Editor: Doan Pardede
(Sumber: Mwanzo TV)
PENYEBAB KONFLIK SUDAN - Jenderal Abdel Fattah Burhan, komandan resmi angkatan bersenjata Sudan, dan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, pemimpin Pasukan Pendukung Cepat yang tumbuh dari milisi kejam Janjaweed. Pertempuran di Sudan antara dua kubu yang saling bertikai punya konsekuensi yang jauh di luar perbatasannya. Akhirnya terjawab perang Sudan kenapa sampai bisa terjadi sebenarnya, terkuak alasan dan penyebab konflik Sudan. 

Arti Konflik Sudan Bagi Negara Tetangga

Sudan, sebuah negara Arab dan Afrika, melintasi Sungai Nil dan membagi airnya dengan Mesir dan Etiopia, yang merupakan pemain kawasan yang kuat.

Mesir mengandalkan Sungai Nil untuk mendukung populasi lebih dari 100 juta penduduknya, dan Etiopia sedang mengerjakan bendungan hulu yang sangat besar yang telah membuat Kairo dan Khartoum merasa cemas.

Mesir punya hubungan yang erat dengan militer Sudan, yang mereka pandang sebagai sekutu melawan Etiopia.

Kairo telah menghubungi kedua belah pihak di Sudan untuk menekan agar gencatan senjata diumumkan tetapi kemungkinan besar Mesir akan tidak akan tinggal diam jika militer dihadapkan pada kekalahan.

Sudan berbatasan dengan lima negara tambahan: Libya, Chad, Republik Afrika Tengah, Eritrea, dan Sudan Selatan, yang memisahkan diri pada tahun 2011 dan membawa 75persen sumber daya minyak Khartoum.

Hampir semuanya terjebak dalam konflik internal mereka sendiri, dengan berbagai kelompok pemberontak yang beroperasi di sepanjang perbatasan yang poros.

"Apa yang terjadi di Sudan tidak akan tetap di Sudan," kata Alan Boswell dari International Crisis Group.

"Chad dan Sudan Selatan tampaknya paling berisiko mengalami dampak langsung. Tetapi semakin lama (pertempuran) berlangsung, semakin mungkin kita akan melihat campur tangan eksternal yang besar."

Baca juga: Jalan Terakhir, Ukraina Paksa Rakyat Perang Lawan Rusia, Zelensky Bisa Digulingkan

Kepentingan Eksternal yang Ada di Sudan

Negara-negara Teluk Arab melirik kawasan tanduk Afrika dalam beberapa tahun terakhir, berupaya proyeksi kekuatan di seluruh kawasan.

Uni Emirat Arab, kekuatan militer yang makin besar dan yang telah memperluas kehadirannya di seluruh Timur Tengah dan Afrika Timur, punya hubungan erat dengan Pasukan Dukungan Cepat, yang mengirimkan ribuan personil untuk membantu Uni Emirat Arab dan Arab Saudi dalam perang mereka melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Sementara itu, Rusia lama berencana membangun pangkalan angkatan laut yang mampu menampung hingga 300 pasukan dan empat kapal di Port Sudan, di jalur perdagangan Laut Merah yang penting untuk pengiriman energi ke Eropa.

Kelompok Wagner, sebuah kelompok bayaran Rusia dengan hubungan erat dengan Kremlin, membuat terobosan di seluruh Afrika dalam beberapa tahun terakhir dan beroperasi di Sudan sejak 2017.

Amerika Serikat dan Uni Eropa memberlakukan sanksi pada dua perusahaan tambang emas yang terkait dengan Wagner di Sudan yang dituduh melakukan penyelundupan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved