Berita Internasional Terkini
Terbaru! Terjawab Perang Sudan Kenapa Sampai Bisa Terjadi, Terkuak Alasan dan Penyebab Konflik
Akhirnya terjawab perang Sudan kenapa sampai bisa terjadi sebenarnya, terkuak alasan dan penyebab konflik Sudan.
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya terjawab perang Sudan kenapa sampai bisa terjadi sebenarnya, terkuak alasan dan penyebab konflik Sudan.
Ulasan seputar perang Sudan kenapa sampai bisa terjadi hingga alasan atau penyebab konflik Sudan sedang menjadi sorotan.
Pertempuran di Sudan antara pasukan setia kepada dua jenderal teratas mengancam negara tersebut runtuh dan dapat punya konsekuensi yang jauh di luar perbatasannya.
Kedua belah pihak punya puluhan ribu personil tempur, pendukung asing, kekayaan mineral, dan sumber daya lain yang dapat melindungi mereka dari sanksi.
Baca juga: 100 Orang di Sudan Meninggal Setelah Alami Penyakit Misterius, Penyelidikan WHO Terhalang Banjir
Ini adalah resep untuk konflik yang berkepanjangan yang telah menghancurkan negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika, dari Lebanon dan Suriah hingga Libya dan Ethiopia.
Pertempuran yang dimulai ketika Sudan mencoba beralih ke demokrasi telah menewaskan ratusan orang dan memaksa jutaan orang terjebak di area perkotaan, berlindung dari tembakan, ledakan, dan perampok.
Berikut adalah pandangan tentang apa yang terjadi dan dampaknya di luar Sudan, seperti laporan Associated Press, Jumat (21/4/2023).
Pihak-pihak yang saling berperang di Sudan
Jenderal Abdel Fattah Burhan, komandan resmi angkatan bersenjata Sudan, dan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, pemimpin kelompok paramiliter yang dikenal sebagai Pasukan Pendukung Cepat yang tumbuh dari milisi kejam Janjaweed yang terkenal di Darfur, keduanya berusaha merebut kendali atas Sudan.
Ini terjadi dua tahun setelah mereka bersama-sama melakukan kudeta militer dan menggagalkan transisi ke demokrasi yang dimulai setelah para pengunjuk rasa tahun 2019 membantu menggulingkan pemimpin otokratis gaek Omar al-Bashir.
Dalam beberapa bulan terakhir, negosiasi sedang berlangsung untuk kembali ke transisi demokrasi.
Pemenang dari pertempuran terbaru kemungkinan akan menjadi presiden Sudan berikutnya, dengan yang kalah menghadapi pengasingan, penangkapan, atau bahkan kematian.
Perang saudara yang berkepanjangan atau pemecahan negara menjadi petak-petak penguasa kecil yang saling bersaing juga mungkin saja bisa terjadi.
Alex De Waal, seorang ahli Sudan di Universitas Tufts, menulis dalam memo kepada rekan-rekannya minggu ini bahwa konflik ini harus dilihat sebagai "putaran pertama perang saudara".
"Kecuali itu dihentikan dengan cepat, konflik akan menjadi permainan multi-level dengan pelaku regional dan beberapa pelaku internasional mengejar kepentingan mereka, menggunakan uang, pasokan senjata, dan mungkin pasukan atau proksi mereka sendiri," tulisnya.
Baca juga: Kisah Brigadir Novie, Polwan Tangguh yang Pernah Emban Tugas ke Sudan, ke Toilet Harus Bawa Senjata
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.