Berita Internasional Terkini
Gelombang Panas India Tewaskan 24.000 Orang Sejak 1992, Dampaknya Diperkirakan Akan Makin Parah
Sejak 1992, lebih dari 24.000 orang tewas akibat gelombang panas di India. Dampaknya diperkirakan akan semakin parah.
Berjudul "Heat and Cold Waves in India Processes and Predictability", laporan ini diterbitkan pada 24 April 2023 dan didasarkan pada analisis klimatologi dan kejadian gelombang panas menggunakan data dari tahun 1961 hingga 2020.
“Rata-rata ada dua hingga tiga gelombang panas dalam setahun; durasi total gelombang panas telah meningkat tiga hari selama 30 tahun terakhir."
"Di masa depan, kami memprediksi peningkatan dua gelombang panas per tahun, yang berarti akan ada 12-18 hari gelombang panas pada tahun 2060,” kata M Rajeevan, mantan sekretaris, kementerian ilmu bumi sekaligus salah satu penulis laporan tersebut.
“Yang terpenting, semenanjung India dan wilayah pesisir di mana gelombang panas tidak umum juga akan melihat gelombang panas dalam skenario masa depan,” tambahnya.
Baca juga: Fenomena Gelombang Panas Terjang Eropa, Mungkinkan Heatwafe Terjadi di Indonesia?
Frekuensi gelombang panas yang parah akan tumbuh 30 kali lipat dari iklim saat ini pada akhir abad ke-21, bahkan jika suhu rata-rata dunia naik tidak lebih dari 2°C di atas tingkat pra-industri.
Laporan tersebut juga menunjukkan gelombang panas ekstrem menimbulkan risiko paling signifikan di distrik pertanian padat penduduk di lembah Sungai Gangga dan Indus.
Proses permukaan tanah seperti penipisan kelembaban tanah dan peningkatan fluks panas juga mengambil bagian dalam peningkatan gelombang panas.
Dilansir dari Kompas.tv, berdasarkan laporan Departemen Meteorologi India (IMD), durasi gelombang panas ekstrem di negara itu akan bertambah panjang pada 2060.
Sementara dilaporkan The Free Press Journal, Rabu (26/4/2023), IMD mengeluarkan laporan terbaru berjudul Proses dan Prediksi Gelombang Panas dan Dingin di India pada Selasa (25/4/2023).
Laporan tersebut mengatakan sebagian besar wilayah India, termasuk di kawasan semenanjung dan pantai, akan mengalami peningkatan durasi gelombang panas menjadi 12 hingga 18 hari pada 2060.
Laporan itu merekomendasikan rencana respons komprehensif untuk gelombang panas yang mencakup strategi adaptasi berbasis budaya, kelembagaan, teknologi dan ekosistem.
Rekomendasi dalam laporan itu meliputi peningkatan bangunan India melalui ventilasi dan isolasi.
Selain itu, meningkatkan kesadaran tentang tekanan panas, memodifikasi jadwal kerja, menawarkan peringatan dini, dan mengembangkan tempat perlindungan yang sejuk.
Menurut penelitian IMD, gelombang panas telah membunuh lebih banyak orang di India daripada bencana alam lainnya, kecuali siklon tropis.
Mereka menganalisis klimatologi dan kejadian gelombang panas dengan menggunakan data dari tahun 1961 hingga 2020.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.