Hari Pendidikan Nasional

Ratusan Pelajar di Kukar Berkumpul Rayakan Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat bagi semua untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
HO/Pemkab Kukar
Ratusan pelajar dari berbagai sekolah berkumpul di halaman kantor Bupati Kutai Kartanegara dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Ratusan pelajar dari berbagai sekolah berkumpul di halaman kantor Bupati Kutai Kartanegara dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kutai Kartanegara ditandai dengan Upacara Bendera yang diikuti pelajar SD/MI hingga SMA/MA, mahasiswa, dan guru.

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menjadi Inspektur Upacara dan dihadiri langsung Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin.

Dalam kesempatan itu, Bupati Edi Damansyah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar untuk mengevaluasi anggaran pendidikan.

Baca juga: Irjen Pol Imam Sugianto Singgung Prinsip Betah dalam Pemeriksaan Kesehatan Akpol Polda Kaltim

Hal tersebut perlu dilakukan agar anggaran pendidikan bisa digunakan efektif dan efisien dalam peningkatan pembangunan pendidikan di Kutai Kartanegara.

Menurut Edi, profil pendidikan di Kutai Kartanegara menunjukkan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar.

Sebab itu, ia meminta agar instansi tersebut melakukan perubahan kerja dengan disiplin dan memastikan administrasi sesuai dengan ketentuan.

“Gunakan hati nurani untuk membangun pendidikan, karena anak-anak kita putra putri Kukar yang bersekolah di Kukar ini,” kata Edi Damansyah, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Pesan Walikota Balikpapan Rahmad Masud, Bawa Indonesia Melompat dengan Pendidikan

Sebagaimana diketahui, Hari Pendidikan Nasional kali ini mengusung tema "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".

Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa anak-anak semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara.

Anak-anak bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri.

Para kepala sekolah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional.

Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar.

Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.

Sejalan dengan Kurikulum Merdeka, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved