Mata Lokal Memilih
Sindiran Ade Armando Dibalas Politisi PPP, Asrul Sani: PSI Tak Disebut PDIP Saat Pencapresan Ganjar?
Sindiran Ade Armando dibalas politisi PPP. Asrul Sani sebut PSI tak disebut PDIP saat pencapresan Ganjar Pranowo.
"Setiap saat konstelasi dukungan bisa berubah, proses pemilihan presiden masih sangat dinamis, tidak ada sesuatu yang definitif. Karena itu kesediaan untuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok lain sangat diperlukan," jelasnya.
Lebih lanjut, Ade menjelaskan alasannya kenapa dia menuding PDIP sombong dan arogan.
Ternyata tidak lepas dari sikap PDIP terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang dipilih Ade Armando saat ini.
"Kita semua tahu bahwa PSI sudah cukup lama menyatakan mendukung Ganjar sebagai capres. Deklarasi PSI mendukung Ganjar itu diumumkan pada Oktober 2022 dan keputusan itu dikeluarkan berdasarkan hasil rembuk rakyat yang dilakukan sejak Februari tahun itu.
"Jadi PSI adalah partai politik pertama yang secara terbuka mengumumkan dukungan pada Ganjar. Jauh lebih awal daripada PDIP yang baru menjelang Idul Fitri lalu menyatakan mencalonkan Ganjar sebagai presiden," ungkap Ade Armando.
Baca juga: 19 Cawapres Potensial Pilpres 2024: Ridwan Kamil Terkuat jadi Pendamping Ganjar Pranowo, Disusul AHY
Kader-kader PSI, kata Ade, sudah bergerak aktif untuk memobilisasi dukungan pada Ganjar. Itu semua adalah fakta.
Dan fakta lain bahwa PDIP cukup lama bimbang soal Ganjar.
Namun ketika pada akhirnya PDIP mengumumkan pencalonan Ganjar, sikap PDIP terhadap PSI menurut Ade Armando terkesan sangat arogan.
"Ini dapat terlihat pada pernyataan Sekjennya Hasto Kristiyanto. Di depan media Hasto dengan sengaja tidak menyebut PSI sebagai salah satu partai pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Hasto hanya menyebut Hanura dan PPP. Hasto malah bicara soal etika politik.
"Dia bercerita tentang bagaimana komunikasi dengan PPP dan Hanura berlangsung sangat intensif, ya kemudian menyindir PSI dengan mengatakan bahwa kerja sama tidak bisa ditentukan secara tiba-tiba, etika politik harus dikedepankan ujarnya," sebut Ade Armando.
Pernyataan semacam itu menurut Ade tentu saja menganggap remeh PSI atau partai lainnya, namun dengan gaya semacam itu PDIP sebenarnya sedang melakukan penghancuran diri sendiri.
Ade mengatakan, sikap meninggi pimpinan PDIP sangat mungkin membuat partai-partai lain kehilangan selera.
Ia lalu menyinggung pidato Megawati Soekarnoputri pada 30 April lalu.
"Megawati misalnya, mengklaim banyak parpol ingin berkoalisi dengan PDIP setelah nama Ganjar diumumkan sebagai capres. Megawati mengumpamakan kalau PDIP sekarang memiliki 20 gerbong isinya sudah penuh sesak, yang mau ikut banyak banget cuma malu-malu kucing katanya.
"Pertanyaannya, benarkah banyak parpol lain yang tertarik bergabung dalam kereta PDIP?" ujar Ade Armando.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.