Berita Samarinda Terkini
Risiko Stunting di Kecamatan Samarinda Seberang Capai 5.536 Anak
Sekretaris camat Samarinda Seberang, Sujono, konfirmasi data stunting dalam rapat rembuk stunting tingkat Kecamatan di Kota Samarinda
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Sekretaris camat Samarinda Seberang, Sujono, konfirmasi data stunting dalam rapat rembuk stunting tingkat Kecamatan di Kota Samarinda.
Rapat tersebut dilangsungkan di Gedung Bapedalitbang (Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan), Balai Kota Samarinda pada Kamis (4/5/2023).
Disinyalir dari data risiko stunting di Kecamatan Samarinda Seberang mencapai 5.536.
"Dari posyandu sendiri saat penimbangan sudah melaksanakan pendataan stunting ini, juga di puskesmas, jadi dari per kali ini kami dapatkan, untuk kecamatan Samarinda Seberang totalnya 180 anak yang terbagi menjadi 6 kelurahan," jelas Sujono selaku sekretaris camat Samarinda Seberang.
Data tersebut diperoleh dari hasil pengukuran dan penimbangan saat bayi berobat ke puskesmas.
Baca juga: Kasus Stunting Dianggap Kompleks, Kepala Puskesmas Sempaja Samarinda Sebut Pola Asuh Itu Penting
Baca juga: Target Tuntaskan Stunting, TP PKK Samarinda Gelar Rapat Persiapan Rembuk di Tingkat Kecamatan
Data di atas belum mencerminkan fakta secara komprehensif dikarenakan rendahnya tingkat kepedulian orang tua untuk memeriksakan anaknya ke posyandu atau puskesmas terdekat.
"Jadi baru 30 persen anak yang diperiksa," ungkap Sujono.
Camat bersama kader PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), dan Kader RT (Rukun Tetangga) mengupayakan sebuah cara untuk mendata keseluruhan balita baik tingkat kecamatan, kelurahan, dan rukun tetangga.
"Saya yakin bapak dan ibu RT tahu posisinya ada balita, cuma yang jadi kendala mereka tidak punya alat kesehatan untuk pengukuran bayi, tenaga, dan pelatihan," keluh Sujono.
Seluruh jajaran camat Samarinda Seberang berharap Bappedalitbang mampu mengupayakan kelengkapan fasilitas kesehatan di Kecamatan Samarinda Seberang.
"Padahal kader PKK dan ibu-ibu RT sudah siap jika dimintai bantuan melalukan pengukuran balita-balita kita yang masuk kategori stunting," jelasnya.
Selain faktor minim pangan bergizi, faktor penyebab stunting lainnya adalah masalah sosial.
"Padahal di kelurahan Surilang, makanan tambahan sudah tersedia untuk anak-anak, dan sudah berjalan selama 3 bulan," ungkap Sujono.
Baca juga: Ketua TPPS Kaltim Optimis Stunting Turun Sesuai Target, Hadi Mulyadi Ungkap Strategi
Dari 180 jumlah anak, ada 33 dari mereka yang orang tuanya tidak punya perlindungan kesehatan, bahkan ada yang tidak mampu membayar BPSJ (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).
"Saya sudah lansir ke PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) kecamatan untuk meminta biodata mereka supaya kami bisa memohonkan agar mereka bisa didata Dinsos agar dapat bantuan sosial," tutup Sujono. (*)
Camat Samarinda Seberang Tawarkan Solusi Kolaboratif untuk Penataan PKL di Jalan APT Pranoto |
![]() |
---|
Polresta Samarinda Amankan 3 Pelaku Penyalahgunaan BBM, Begini Modusnya |
![]() |
---|
Plaza 21 Samarinda Direncanakan jadi Gedung Parkir, Dinas PUPR Diminta Kaji Ulang Perencanaan |
![]() |
---|
Sinyal Pemprov Kaltim Siap Ambil Alih Rumah Sakit H Darjad, Rudy Mas'ud Tertarik, Beber 1 Syarat |
![]() |
---|
Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda Masuki Tahap Uji Coba Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.