Berita Kaltim Terkini

Ketua TPPS Kaltim Optimis Stunting Turun Sesuai Target, Hadi Mulyadi Ungkap Strategi

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaltim yang juga Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mengaku optimis stunting turun sesuai target.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaltim yang juga Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mengaku optimis stunting turun sesuai target. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaltim yang juga Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mengaku optimis stunting turun sesuai target.

Menurutnya, permasalahan stunting ialah problem kesehatan yang sangat kompleks dan membutuhkan upaya bersama dari semua pihak.

Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukan, bahwa prevalensi stunting di Indonesia tahun 2022 berhasil ditekan menjadi 21,6 persen dari 24,4 persen pada tahun 2021.

Melihat ini, percepatan penurunan stunting memerlukan strategi dan metode baru yang lebih kolaboratif dan berkesinambungan mulai dari hulu hingga hilir.

Baca juga: Target Stunting Tahun 2023 Kaltim Di Angka 16,8 persen, BKKBN: Harus Berani dan Bisa

"Saya optimis Kaltim mampu menurunkan angka stunting," sebutnya, Sabtu (15/4/2023).

Meski, menurut survei SSGBI angka stunting di Bumi Mulawarman mengalami kenaikan dari sebelumnya di tahun 2021 sebesar 22,8 persen menjadi 23,9 persen, naik 1,1 persen di tahun 2022.

"Tidak perlu khawatir tapi perlu waspada, kalau berdasarkan pendataan langsung LPGM langsung puskesmas hanya 14,1 persen," tukasnya.

Hadi Mulyadi pun me gungkap strategi penurunan stunting, dimana harus dibangun di masyarakat gaya hidup sehat seperti makanan harus Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) serta olahraga.

Perlu juga diperhatikan pada tiga kelompok sasaran, yakni remaja putri (pra nikah), ibu hamil dan balita 1.000 hari pertama kehidupan.

Baca juga: Turunkan Stunting di Kaltim Butuh Kolaborasi antar OPD 

"Ini perlu perhatian serius, ini usia kritis kalau gizinya tidak tercukupi. Kesadaran ini tidak banyak, mereka makan sembarangan tidak memperhatikan gizinya saat hamil dan menyusui ini yang berpotensi stunting," terangnya.

"Jangan berpikir makanan mahal dan instan itu bagus untuk tubuh kita. Tapi penting perhatikan pola makan B2SA dan rajin berolahraga," sambung Hadi Mulyadi.

Pemprov Kaltim sendiri bersama TPPS fokus pada tiga kelompok sasaran, yakni remaja putri (pra nikah), ibu hamil dan balita (usia 1.000 hari pertama kehidupan).

Dimana tiga kelompok sasaran ini yang rentan memunculkan stunting, terlebih ketika pola konsumsi yang tidak sehat.

Dia pun meminta TPPS tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota fokus pada upaya-upaya intervensi dan edukasi kepada masyarakat.

"Semua terlibat dan bergerak secara masif serta melakukan intervensi pada tiga kelompok sasaran yang sudah menjadi target pencegahan dan penurunan stunting," pintanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved