IKN Nusantara

Tokoh Sepaku Beber Masih Ada Warga Nganggur, Ingin Kerja di Proyek IKN Nusantara

Tokoh masyarakat Kecamatan Sepaku beber masih ada warga nganggur, ingin kerja di proyek IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Warga Kecamatan Sepaku tak ingin menjadi penonton dari gemerlapnya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Diketahui, Kawasan Inti Pusat Pemerintaha IKN Nusantara dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Saat ini, belasan ribu pekerja berdatangan ke Kecamatan Sepaku sebagai lokasi proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Tokoh masyarakat Sepaku, Wero pun angkat bicara perihal kedatangan belasan ribu pekerja ini.

Ditemui di kediamannya pada Kamis (4/5/2023), Wero yang merupakan warga Kelurahan Mentawir Kecamatan Sepaku ini menyampaikan pendapatnya terkait kedatangan pekerja dari luar kaltim tersebut.

"Sebenarnya masyarakat di sini masih banyak yang menganggur, saya pikir masyarakat kami juga punya kualitas untuk bekerja di IKN Nusantara, " ujarnya.

Dia mengatakan, seharusnya masyarakat disini dulu yang diutamakan untuk bisa kerja di IKN.

Jangan jadikan masyarakat lokal sebagai penonton, kami ingin jadi pemain di tempat tinggal kami, bebernya.

Lebih lanjut dia mengatakan, program pelatihan-pelatihan yang pernah diadakan oleh pemerintah untuk masyarakat sepaku saat ini hasilnya belum terlihat optimal.

"Masih banyak juga masyarakat Sepaku yang punya sertifikat tapi susah cari kerja di IKN Nusantara, " ungkapnya.

Dia berharap kedepan akan ada program lanjutan untuk peningkatan kualitas SDM supaya masyarakat disini dapat berkembang ditengah pembangunan IKN, tutupnya.

Sebelumnya, Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam terus meminta dukungan seluruh masyarakat menyukseskan pembangunan IKN Nusantara, di Kecamatan Sepaku.

Ia mengatakan, pembangunan IKN Nusantara yang sudah dilaksanakan pemerintah pusat perlu mendapat dukungan khususnya masyarakat PPU.

Bagi Hamdam, ditunjukknya Kabupaten PPU sebagai Ibu Kota Negara merupakan satu berkah dari Allah SWT.

"Ini perlu kita syukuri dengan IKN Nusantara ini. Mungkin karena ini doa seluruh masyarakat PPU sehingga ibu kota negara pindah di PPU.

Mungkin kita perjuangkan ke pusat kalau Allah tak memberikan rizki itu juga tidak bisa terjadi," ujar Hamdam saat menggelar silaturahmi dengan warga Nipah-nipah dengan Sungai Parit.

Bentuk dukungan kata Hamdam, dengan tetap menjaga kondusifitas daerah khususnya di PPU.

Karena bila kondusifitas keamanan tidak terjaga lanjutnya, maka juga akan mengganggu pembangunan IKN Nusantara.

Bahkan bila masyarakat tidak menjaga keamanan dan ketertiban daerah ini, bisa saja Presiden Jokowi mengevaluasi keberadaan IKN Nusantara di PPU ini.

"Nanti pak presiden bilang, evaluasi saja IKN Nusantara di PPU karena warganya sering ribut. Makanya itu, saya minta ayo kita jaga keamanan dan ketertiban daerah kita. Karena itu salah satu cara mendukung pembangunan IKN Nusantara ini," ucapnya.

Hamdam mengatakan, keberadaan IKN Nusantara ini jelas akan memberikan dampak yang cukup tinggi bagi kemajuan daerah ini.

Bahkan serapan tenaga kerja di IKN Nusantara cukup tinggi termasuk untuk warga PPU.

"Mungkin bapak belum merasakan tapi tahun depan mungkin dampak IKN ini sudah dirasakan secara positif," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved