Hari Lupus Sedunia 2023

Mengenal Penyakit Lupus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati Lupus

Memperingati Hari Lupus Sedunia 2023, kenali apa itu penyakit lupus, hingga penyebab, gejala, dan cara mengobati.

Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
Pinterest
Memperingati Hari Lupus Sedunia 2023, kenali apa itu penyakit lupus, hingga penyebab, gejala, dan cara mengobati. 

TRIBUNKALTIM.CO - Memperingati Hari Lupus Sedunia 2023, kenali apa itu penyakit lupus, hingga penyebab, gejala, dan cara mengobati.

Lupus adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat. Sehingga, lupus dapat menyebabkan sel-sel yang ada di dalam tubuh mengalami peradangan.

Untuk diketahui, arti kata lupus adalah "anjing hutan", istilah yang sudah dikenal sejak satu abad lalu.

Pada awalnya, penyakit lupus diperkirakan sebagai penyakit kulit dikarenakan adanya ruam kulit atau gejala penyakit lupus berupa kemerahan pada pipi dan hidung.

Namun, rupanya gejala penyakit lupus tidak hanya kemerahan yang menyerang kulit, tetapi menyerang hampir seluruh organ tubuh manusia.

Misalnya, lupus dapat menyerang organ manusia seperti paru-paru, jantung, ginjal, sel darah, dan sebagainya.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Lupus adalah penyakit yang memiliki banyak jenis, antara lain Systemic Lupus Erthematosus (SLE), Lupus Kulit, Lupus Neonatus, dan Lupus Induksi Obat.

Systemic Lupus Erthematosus (SLE) merupakanjenis lupus yang sering ditemukan, khususnya di Tanah Air.

Baca juga: Simbol dan Tema Hari Lupus Sedunia 2023: Sejarah Hari Penting 10 Mei

Lupus SLE mempengaruhi beberapa organ manusia seperti ginjal, jantung, paru-paru, sistem saraf, sendi, dan kulit.

Biasanya, gejala penyakit lupus SLE adanya ruam kulit, pembengkakan di kaki dan sekitar mata, peradangan sendi, hingga penderita sering kelelahan.

Mengutip laman Rumah Sakit Universitas Indonesia, data poliklinik reumatologi di sejumlah rumah sakit di Indonesia, telah menunjukkan adanya peningkatan kunjungan penderita lupus yaitu dari 17,9 - 27,2 persen (tahun 2015) menjadi 30,3 - 58 persen (tahun 2017).

Sementara menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online 2016, terdapat 2.166 pasien rawat inap yang didiagnosis penyakit lupus.

Tren ini meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2014, dengan ditemukannya 1.169 kasus baru.

Sebagian pasien lupus diderita oleh kaum hawa dari kelompok usia produktif (15-50 tahun).

Meningkatnya data penderita lupus di Tanah Air dalam 10 tahun terakhir, tentu menjadi catatan khusus untuk perlunya perhatian akan penyakit ini.

Baca juga: Penyakit Lupus adalah? Inilah 13 Gejala Awal & Siapa Saja yang Bisa Kena Lupus Eritematosus Sistemik

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved