IKN Nusantara

Puspolkam Gelar Seminar Nasional di Balikpapan, Bahas Dampak Pemindahan IKN Nusantara

Pusat Kajian Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia melaksanakan seminar di Balikpapan, Rabu (10/5/2023)

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Puspolkam (Pusat Kajian Politik dan Keamanan) Indonesia melaksanakan seminar di Balikpapan, Rabu (10/5/2023). Tampak hadir perwakilan dari Pemprov Kaltim, Badan Otorita IKN, Kodam VI/Mulawarman, Polda Kaltim, Kejati Kaltim, dan Universitas Balikpapan.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Pusat Kajian Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia melaksanakan seminar di Balikpapan, Rabu (10/5/2023).

Dalam seminar yang berlangsung di Grand Tjokro Hotel tersebut, membahas mengenai dampak pemindahan IKN Nusantara ke Kalimantan Timur dari berbagai aspek.

Diantaranya aspek stabilitas hukum, sosial, keamanan, hingga pertahanan. Di mana narasumber dalam agenda ini diisi oleh perwakilan dari Pemprov Kaltim, Badan Otorita IKN, Kodam VI/Mulawarman;

Kemudian Polda Kaltim, Kejati Kaltim, dan Universitas Balikpapan.

Baca juga: 3 Sektor Investasi Primadona di IKN Nusantara, Infrastruktur Nomor 3, Sudah 200 LoI

Baca juga: Ini Penyebab Banjir Akses Menuju Proyek IKN Nusantara di Desa Bumi Harapan PPU

Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia, Firman Jaya Daeli mengatakan bahwa seminar ini dimaksudkan sebagai penggugah semangat mewujudkan perpindahan IKN Nusantara.

Firman merincikan, dari seminar ini setidaknya ada 5 konteks yang mesti diimplementasikan dalam rangka pemindahan IKN Nusantara.

"5 konteks menjadi bagian dari diskursus kita, supaya kita tidak kehilangan orientasi, visi, dan semua gagasan awal misi soal IKN ini," tutur Firman.

Pertama, yakni konteks sistem konstitusi yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Menurut Firman, marwah dan eksistensi Indonesia sudah tercantum di dalamnya.

Demikian menjadi alasan pembukaan UUD 1945 tak pernah berubah. Sebab itu, konteks sistem konstitusi ini perlu menjadi kerangka dalam memaknai tujuan nasional.

Kedua yaitu nilai dalam pancasila. Firman menekankan agar pembangunan IKN Nusantara berseberangan dengan ideologi bangsa.

Berikutnya, ketiga, pembangunan IKN Nusantara dalam konteks bhinneka tunggal ika. Firman berpendapat, konteks ini penting dalam rangka supaya pembangunan IKN Nusantara bertumpu pada toleransi dan kemajemukan.

"Ditambah dengan memperkuat kearifan lokal, karena itu penuntun kita terhadap IKN. Tidak hanya pendekatan secara matematis, namun juga sosiologis humanis," ulas Firman.

Kemudian berikutnya ialah menyatakan ulang integrasi nasional dari segi geo politik dan membangun peradaban sosial.

"Apakah IKN semakin memperkuat pertahanan negara kita, stabilitas. Tentu premisnya adalah bahwa memang untuk memperkuat itu, IKN diletakkan dalam konteks pembangunan," ungkapnya.

Baca juga: Transformasi Jakarta Saat Ibu Kota Dipindahkan ke IKN Nusantara, Jadi Kota Global

Sehingga diharapkan dari diskusi ini menjadi pematangan persiapan menyambut IKN Nusantara dari pemikiran strategis berbagai pihak. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved