IKN Nusantara

Otorita Beber IKN Nusantara Dilengkapi Fasilitas Serba Canggih Standar Internasional

Otorita beber IKN Nusantara dilengkapi fasilitas serba canggih standar internasional

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara dirancang menjadi kota pintar yang berstandar internasional.

Hal ini diungkapkan Deputi Otorita bidang pengendalian pembangunan Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi saat menerima kunjungan lapangan Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (FKDK - BPDSI).

Menurut Thomas, kesemrawutan kabel seperti yang terjadi di Jakarta, tak akan terlihat di IKN.

Pasalnya, jaringan kabel di IKN tak lagi dibentangkan di atas tanah, melainkan ditanam di dalam tanah menggunakan teknologi multi utility tunel (MUT).

"Kabel-kabel di Istana di DKI Jakarta yang seperti benang, nantinya di Ibu Kota Nusantara semuanya multy utility standar, tidak ada kabel yang di atas," katanya.

Pun demikian di bidang transportasi.

Nantinya di IKN Nusantara akan menggunakan kendaraan autonomus alias tanpa awak.

"Jangan kaget nanti bapak/ibu melihat bagaimana autonomus grafical mobil tanpa awak, jangan kaget nanti melihat drone raksasa yang mengangkat 4 atau 5 orang terbang di atas, semua itu sudah kita mulai," ungkapnya.

"Intinya bapak/ibu sekalian kita tidak sedang bermimpi tapi kita sedang mewujudkan mimpi Ibu," katanya.

Thomas juga mengungkapkan, IKN Nusantara akan dilengkapi dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan berstandar internasional.

"Ini kado emas bagi anak-anak generasi emas indonesia yang akan menikmati kota ini ditahun 2045." ucapnya.

Terbaru, Thomas memaparkan progres pembangunan IKN Nusantara saat ini sudah mencapai 27 persen.

"Bagaimana progres pembangunan Ibu Kota Nusantara agar tidak ada pemikiran liar di luar yang berkembang bagaimana IKN sebetulnya," ujarnya.

Sebelumnya, Chief Urban Mobility IKN Resdiansyah menjelaskan, saat ini OIKN sedang mematangkan konsep tersebut menjadi satu rencana induk transportasi.

"Tentunya direncanakan jauh berbeda dengan yang ada di Ibu Kota saat ini yaitu DKI Jakarta," ujarnya, Senin (20/02/2023).

Prinsipnya, konsep transportasi di IKN lebih berorientasi kepada kendaraan berupa angkutan umum ramah lingkungan dan berkelanjutan berbasis listrik atau electric vehicle (EV).

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa 80 persen transportasi di IKN adalah angkutan umum berbasis hijau seperti Electric Bus Rapid Transit (BRT), serta angkutan umum berbasis rel seperti MRT, LRT, dan lainnya.

"Ini penting jangan sampai dikira IKN menyiapkan konsep transportasi kendaraan listrik untuk kendaraan pribadi.

Tidak sama sekali, tetapi arahnya adalah kendaraan angkutan umum massal berbasis green (EV)," jelasnya.

Selain itu, hirarki transportasi di IKN yang pertama diprioritaskan bagi pejalan kaki, kemudian pesepeda, dan terakhir angkutan umum.

"Ini terintegrasi satu sama lain dengan konsep kota 10 menit di mana first mile dan last mile transportasi IKN adalah dengan feeder-feeder shutle autonomus (tanpa awak) dan tentunya berjalan kaki dan bersepeda sehingga semua sudut kota terhubung," terangnya.

Menurut pria juga Vice President Intelligent Transport System (ITS) Indonesia itu, saat ini OIKN juga sedang mematangkan konsep 3D untuk transportasi IKN, yakni Desain, Dekarbonisasi, dan Digitalisasi.

Untuk design, perencanaan transportasi meliputi semua moda darat, laut, udara, dan sungai termasuk logistik yang direncanakan secara komprehensif terintegrasi satu sama lain dan terhubung. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved