Mata Lokal Memilih

Kritik Anies Baswedan soal Subsidi Kendaraan Listrik, Untungkan Pengusaha dan Kesenjangan

Kritik juga tak menyoroti upaya pemerintah menurunkan emisi karbon, namun kekhawatiran soal kebijakan yang salah sasaran

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Ilustrasi Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Kini dikabarkan dirinya akan maju dalam Pilpres 2024 yang didukung Partai Nasdem. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kritik Anies Baswedan soal subsidi kendaraan listrik, ditanggapi lawan-lawan politiknya. 

Muatan kritik Anies Baswedan tentang kebijakan subsidi buat beli kendaraan listrik di antaranya yakni:

Akan menguntungkan pengusaha dan menelurkan nilai-nilai kesenjangan di tengah masyarakat Indonesia. 

Dijelaskan oleh Juru Bicara Relawan Perubahan, Indra Kusumah, terkait kritik yang dilontarkan Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan soal subsidi kendaraan listrik.

Baca juga: 4 Alasan Jusuf Kalla Pilih Anies Baswedan, Paling Memenuhi Kriteria Sebagai Presiden

Menurutnya, banyak pihak yang tidak teliti memahami kritik yang dimaksudkan oleh Anies Baswedan, sebab yang disoroti bukan soal transisi energi dari energi kotor ke energi bersih.

Kritik juga tak menyoroti upaya pemerintah menurunkan emisi karbon, namun kekhawatiran soal kebijakan yang salah sasaran.

“Ada yang perlu digarisbawahi dari kritik tersebut, yakni keistimewaan berupa subsidi atau insentifnya terhadap kendaraan listrik.

Kalau ini dampak yang langsung terasa bukan ke seluruh lapisan masyarakat. Melainkan pengusaha kendaraan listrik, dan orang-orang yang mampu membeli kendaraan tersebut," kata Indra kepada wartawan Minggu (14/5/2023).

Jadi bukan mas Anies tidak ingin mengikuti perkembangan global yang memang sudah ada di perjanjian Paris.

Baca juga: Blak-blakan! Jusuf Kalla Beber Alasan Pilih Anies Baswedan Ketimbang Ganjar Pranowo atau Prabowo

"Tapi mas Anies fokus mengkritisi subsidinya, subsidi atau insentif yang memperluas kesenjangan kemiskinan. Karena memang hal tersebut tidak menyelesaikan masalah," imbuhnya.

Menurut Indra, dalam kritiknya Anies juga menawarkan solusi yang memang paling dibutuhkan masyarakat, sesuai dengan pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Yakni memperbanyak transportasi umum dan kendaraan logistik yang berbasis listrik.

"Saat masih menjabat Gubernur, tahun 2022 mas Anies pernah meresmikan 30 unit bus kritik untuk armada transjakarta, dengan target sampai 100 bus. Karena kalau bicara soal energi bersih, masalah polusi udara dan kemacetan sudah jelas jadi tantangan masyarakat saat ini," ujarnya.

"Terlebih, saat ini belum ada jaminan warga yang mampu beralih ke kendaraan listrik tidak menambah jumlah kendaraannya disaat insentif dikucurkan dan perkembangan otomotif yang kian masif," lanjut Indra.

Rekam jejak Anies dinilai menguatkan kritik yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan tata kota DKI Jakarta yang berorientasi transit, di mana kemudahan dan kenyamanan dirasakan warga dalam berpindah antar moda transportasi publik.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved