Viral Pengobatan Ida Dayak
Terbaru! Kabar Hoax Tentang Kedatangan Ida Dayak Makin Merajalela, Pemerintah Dibawa-bawa
Terbaru, kabar hoax tentang kedatangan Ida Dayak lakukan pengobatan massal makin merajalela, pemerintah sampai dibawa-bawa.
TRIBUNKALTIM.CO - Terbaru, kabar hoax tentang kedatangan Ida Dayak lakukan pengobatan massal makin merajalela, pemerintah sampai dibawa-bawa.
Pengobatan alternatif Ida Dayak belakangan ini terus jadi sorotan.
Bahkan viralnya Ida Dayak dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi penipuan mereka.
Para pelaku sampai mencatut nama pemerintah setempat untuk menyebar hoax pengotan alternatif Ida Dayak.
Teranyar pelaku tak bertanggung jawab menyebar berita hoax kedatangan Ida Dayak melakukan pengobatan di Aceh Barat.
Kabar hoax itu diketahui setelah beredar surat yang mencatut nama pemerintah setempat.
Baca juga: Dapat Sanksi Adat Dayak, Pesulap Merah Bantah Ada Kaitannya dengan Pengobatan Ida Dayak
Sebelumnya, beredarnya surat pengobatan Ida Dayak, wanita yang bernama asli Ida Andriani asal Kabupaten Paser, Kalimantan Timur ini yang akan melakukan pengobatan di Aceh barat.
Surat yang bernomor 005/017/acehbarat/2023, tersebut tidak diketahui siapa yang menandatanganinya, namun berstempel bupati Aceh Barat dan sudah beredar luas di masyarakat.
Pj Bupati Aceh Barat Drs Mahdi Efendi melalui Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominsa), Drs Darwis MSi, Rabu (10/5/2023) mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima laporan mengenai perihal tersebut, ia memastikan surat itu adalah hoax dan tidak mendasar.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan tidak pernah mengeluarkan surat terhadap pengobatan Ida Dayak tersebut, yang mengatasnamakan Pemerintah Aceh Barat, yang menurutnya hal tersebut justru sangat meresahkan.
"Kami menghimbau masyarakat Aceh Barat agar tidak termakan oleh surat tersebut dan itu hoax tidak benar," ucap Darwis dikutip dari SerambiNews.
Ida Dayak viral karena dianggap mampu mengobati patah tulang, stroke, lumpuh hingga kesulitan bicara.
Namun, fakta yang terkait dengan surat pengobatan Ida Dayak di Meulaboh yang telah beredar luas di masyarakat tersebut adalah hoaks alias tidak benar.
Darwis menuturkan, pihaknya berencana melaporkan perihal tersebut ke pihak kepolisian agar penyebaran berita hoax ini tidak bisa melanjutkan aksinya di bumi Teuku Umar ini.
Menurutnya info hoax ini sangat meresahkan masyarakat, apalagi nantinya ada kutipan uang biaya pengobatan.
"Perihal ini sudah kita konfirmasi ke bagian hukum setdakab Aceh Barat untuk dapat dilakukan tindakan selanjutnya," pungkas Darwis.
Ratusan Warga Tertipu Info Hoax Pengobatan Ida Dayak di Semarang
Ratusan warga dari berbagai daerah menjadi korban info hoax praktik pengobatan Ida Dayak di Kota Semarang.
Hingga Senin (08/05/2023) siang, ratusan warga bergantian datang dari berbagai daerah memadati Kawasan Alun-Alun Semarang, usai menerima informasi adanya pengobatan Ida Dayak yang digelar di kawasan tersebut.
Banyaknya warga yang berdatangan dan beristirahat di Masjid Agung Semarang, membuat pihak kepolisian melakukan himbauan melalui pengeras suara yang menyatakan berita pengobatan Ida Dayak di Semarang adalah tidak benar.
Baca juga: Terbaru! Pesulap Merah Jalani Hukuman Adat Dayak, Marcel Radhival Tak Terima Dikaitkan Ida Dayak
Salah seorang warga Kebumen, Sutrisno mengaku mendapat informasi dari media sosial dan grup warga. Bahkan bersama keluarganya, ia telah memboking hotel tiga hari untuk mengobati orang tuanya yang sakit stroke.
"Dari Kebumen, mau pengobatan (Ida Dayak), dapat info dari medsos. Sudah menunggu dari semalam terus katanya enggak ada," kata Sutrisno.
Selain Sutrisno, Abdul Wahid warga Cilacap yang terlanjur datang dengan mengendarai sepeda motor, mengaku juga mendapat informasi pengobatan Ida Dayak di Kota Semarang dari media sosial.
Ia nekat berangkat pukul 03.00 WIB dan berharap dapat membeli minyak asli Dayak untuk mengobati penyakit asam uratnya.
"Dari Cilacap, mau pengobatan saya punya asam urat dan reumatik dan mau beli minyaknya harga Rp 50 ribu per botol. Saya sampai sini ternyata malah tidak ada. Saya dapat info dari Facebook dan saya buka Youtube juga ada," kata Abdul wahid, warga Cilacap.
Sementara itu, Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Indra Romantika mengatakan hingga saat ini belum ada informasi terkait adanya praktik pengobatan Ida Dayak di Kota Semarang, khususnya di Kawasan Alun-Alun Semarang.
Pihaknya memastikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah berita hoax.
"Di info untuk seluruh masyarakat, perlu diketahui berita adanya kehadiran ibu Ida Dayak di Alun-Alun Pasar Johar tersebut adalah tidak benar," ungkap Kompol Indra Romantika.
Informasi pengobatan Ida Dayak di Semarang beredar luas melalui media sosial di sejumlah daerah.
Bahkan tidak hanya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, ada juga yang datang dari Aceh untuk berobat ke Ida Dayak, wanita asal Dayak yang tengah viral tersebut.
45 Warga Tertipu Modus Pengobatan Alternatif Ida Dayak
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengimbau agar masyarakat waspada penipuan dengan modus mengatasnamakan pengobatan alternatif Ida Dayak.
Belakangan ini, Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi melaporkan sudah ada 45 warga NTB yang tertipu dengan modus tersebut.
Para korban membayar biaya pendaftaran sebesar Rp250 ribu per orang. Namun, setelah dilakukan penelusuran perizinan dan dokumen, rencana kedatangan Ida Dayak ke NTB tidak tercatat.
Gita menyebut Bakesbangpoldagri NTB bersama pihak kepolisian sudah turun untuk mengecek informasi rencana kedatangan Ida Dayak di Gedung Al-Ihsan Kota Mataram.
"Rencana penggunaan Gedung Al-Ihsan untuk pengobatan Ibu Ida Dayak tidak ada," kata Gita dikutip Antara, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Ida Dayak Gelar Pengobatan Massal di Semarang Hoax, Cerita Warga Tertipu hingga Polisi Turun Tangan
Pihaknya juga mengecek informasi tentang seorang warga yang diklaim sebagai kakak kandung Ida Dayak yang tinggal di Sayang-Sayang, Kota Mataram.
Setelah dicek melalui kartu keluarga (KK), Ida Dayak tak pernah tercatat berdomisili di Mataram.
"Kita sudah bertemu dengan keluarganya. Tapi keabsahan secara kartu keluarga tidak ada. Bahkan masyarakat setempat tidak ada yang mengenal Ida Dayak dan tidak pernah ada tercatat tinggal di lingkungan itu," kata Gita.
Bakesbangpoldagri NTB sendiri telah berkoordinasi dengan Polresta Mataram mengenai dugaan penipuan mengatasnamakan Ida Dayak.
Bakesbangpoldagri NTB juga telah meminta agar nomor rekening untuk menyetor biaya pendaftaran dalam broadcast yang beredar di media sosial diblokir.
Menurut Sekda NTB, kalaupun ada pengobatan alternatif Ida Dayak di Mataram, ia disebut tidak pernah meminta uang dalam setiap kegiatan. Sekda pun meminta masyarakat berhati-hati dengan modus penipuan.
"Terkait ada modus operandi untuk memanfaatkan situasi soal rencana kedatangan Ida Dayak, biar nanti aparat kepolisian yang menangani. Tapi dari media sosial yang kita lihat, Ida Dayak tidak meminta memungut biaya," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.