Berita Paser Terkini

Ikon Pantai Pasir Mayang di Paser Terbakar, Pihak Desa Merasa Dirugikan

Salah satu kapal kayu yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan di pesisir Pantai Pasir Mayang terbakar, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kaltim.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Proses pemadaman kobaran api di kapal yang menjadi Ikon Pantai Pasir Mayang, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) perusahaan, Senin (15/5/2023). (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA TANA PASER - Salah satu kapal kayu yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan di pesisir Pantai Pasir Mayang terbakar, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Kebakaran kapal tersebut disinyalir lantaran adanya rombongan anak-anak yang membakar hasil pancingan di atas kapal.

Hal itu diutarakan oleh Kepala Desa Pasir Mayang Kamaruddin, yang mulanya diinformasikan oleh warga setempat.

"Memang ada warga yang melihat rombongan anak-anak yang main di atas kapal itu, Minggu kemarin memang sudah ada asap kecil," kata Kamaruddin, Senin (15/5/2023).

Baca juga: KPU Paser tak Beri Toleransi ke Partai Garuda untuk Perpanjangan Pendaftaran Bacaleg

Kepulan asap disertai timbulnya api baru hari ini, yang disaksikan banyaknya warga di Desa Pasir Mayang.

"Kita tidak mikir rombongan anak-anak kecil itu yang usianya dibawah 12 tahun main api di sana, tidak ada indikasi pembakaran. Biasanya warga disini, hasil pancingan itu langsung dibakar untuk menikmati hasilnya," tambahnya.

Dijelaskan kapal yang terbakar itu merupakan ikon dari Desa Pasir Mayang, dan informasinya sudah dihibahkan ke pihak desa.

Kaharuddin menambahkan, kapal tersebut memang sudah lama di pantai Pasir Mayang sekitar 12 sampai 15 tahun.

"Kapal ini memang sudah lama tidak beroperasi, bahkan sudah menjadi ikon wisata di Pantai Pasir Mayang," ulasnya.

Baca juga: Ratusan Petugas Kebersihan di Paser Bakal Raih Penghargaan Bonus Adipura

Dengan peristiwa tersebut, kata Kamaruddin pihak desa tentunya sangat dirugikan karena kapal tersebut biasanya dijadikan sebagai swafoto.

"Pengunjung biasanya berfoto di dua kapal itu, dan sekarang tinggal sisa satu yang menjadi daya tarik wisatawan," tutupnya.

Sekedar diketahui, kapal yang terbakar tersebut sementara ditangani oleh pihak pemadam kebakaran dari pihak Damkar Perusahaan dan sementara dalam proses pendinginan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved