Mata Lokal Memilih

Jusuf Kalla Bicara Soal Pilpres 2024, Anies Baswedan Hingga Hubungannya dengan Presiden Jokowi

Jusuf Kalla (JK) mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), apakah ini imbas dari dukungannya ke Anies Baswedan?

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla. Pria asal Sulawesi ini membeber banyak hal terkait Pilpres 2024, Anies Baswedan hingga hubungannya dengan Presiden Joko Widodo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Jusuf Kalla (JK) mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), apakah ini imbas dari dukungannya ke Anies Baswedan?

Sebagaimana diketahui,  Jusuf Kalla merupakan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia 2004-2009 dan 2014-2019, salah satunya mendampingi Presiden Jokowi.

Kendati demikian, Jusuf Kalla memahami padatnya agenda kenegaraan yang dijalankan Presiden Jokowi sejak awal tahun 2023.

"Sudah lebih dari enam bulan saya tidak berkomunikasi. Saya selalu minta waktu tapi mungkin beliau sibuk," kata Jusuf Kalla saat wawancara eksklusif di kediamannya Dharmawangsa Jakarta Selatan, Jumat 12 Mei 2023.

Pria asal Makassar ini mengaku sebelumnya memiliki jadwal khusus untuk bertemu Presiden Jokowi.

"Sebelumnya kita ada perjanjian setiap dua bulan bertemu membantu memberikan saran dengan pengalaman-pengalaman yang ada. Sudah bertahun-tahun saya jalani itu," ungkapnya.

Sementara itu, Tribun Network berkesempatan mewawancarai Jusuf Kalla secara eksklusif, membahas berbagai macam hal, berikut petikan wawancara bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra:

Baca juga: Anies Baswedan Dipastikan Dapat Dukungan Jusuf Kalla, JK: Cawapres Anies Jangan Cuma jadi Ban Serep

Isu yang mengemuka adanya politik identitas, apakah Pak JK melihat itu?

Ya politik identitas itu ingin mengurangi kecenderungan untuk mempergunakan agama, suku.

Tapi jangan lupa semua juga menggunakan politik identitas, dan semua calon.

Apa yang dikunjungi pertama kampanye, pesantren kan? Siapa saja mau Anies, mau Ganjar, mau Prabowo sowan ke kyai.

Itu juga politik identitas agar orang tahu bahwa calon itu dekat dengan kyai dan dekat dengan agama.

Jadi apa yang orang bicarakan itu terjadi juga terhadap semua calon presiden.

Semuanya ke pesantren dan kyai.

Sebenarnya mereka ingin menyambungkan ke masyarakat bahwa saya dekat kyai Jawa Timur atau siapa saja.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved