Berita Nasional Terkini

Calon Kuat Wakapolri, Profil Komjen Andrianto yang Disinggung Dokter Hastry saat Bahas Kasus Subang

Inilah profil Komjen Andrianto yang disinggung Dokter Suami Hastry Purwanti saat bahas kasus Subang di Podcast Deddy Corbuzier, calon kuat Wakapolri

Editor: Doan Pardede
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Kabareskrim Komjen Agus Ardianto, memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022). Inilah biodata dan profil Komjen Andrianto yang disinggung Dokter Suami Hastry Purwanti saat bahas kasus Subang di Podcast Deddy Corbuzier. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah biodata dan profil Komjen Andrianto yang disinggung Dokter Suami Hastry Purwanti saat bahas kasus Subang di Podcast Deddy Corbuzier.

Hampir dua tahun, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau Kasus Subang, Jawa Barat hingga kini belum ada titik terang.

Padahal Kasus Subang ini sudah diambilalih Polda Jabar dan Bareskrim Polri juga turun langsung menyelidiki terbunuhnya ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Bahkan, sebelum kasus ini 'menguap' Polda Jabar sudah mengeluarkan sketsa seseorang yang dicurigai sebagai pelaku Kasus Subang.

Baca juga: Sosok Ini Sebut Pelaku Kasus Subang Bukan Tak Bisa Diungkap Tapi Menunggu Polisi Mau Mengungkapnya

Namun, seiring berjalannya waktu, kasus ini tidak ada kelanjutannya dan Polda Jabar juga tak kunjung merilis tersangkanya.

Terkait hal ini, ahli forensik Polri, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti mengaku gees dengan kasus ini.

Pasalnya, di kasus ini Dokter Hastry ikut melakukan otopsi kedua jenazah Tuti dan Amel.

Dokter Hastry juga sudah menjelaskan hasil otopsinya dan memaparkan serta memberikan klue-klue kepada penyidik.

Namun, sampai sekarang penyidik Polda Jabar tak kunjung merilis tersangka.

Terkait hal ini, Dokter Hastry mengaku diserang netizen yang mempertanyakan kasus ini.

"Kalau di pekerjaan saya untuk menyajikan data, alat bukti sudah selesai.

Tapi saya gemes," ujarnya dikutip dari tayangan di channel youtube Deddy Corbuzier, Jumat (12/5/2023).

Ahli forensik, dr Sumy Hastry Purwanti buka suara soal tersangka kasus Subang
Ahli forensik, dr Sumy Hastry Purwanti buka suara soal tersangka kasus Subang (IST)

Menurut Hastry, kasus ini sebenarnya bisa terungkap.

Dokter Hastry blak-blakan alasan di balik tak kunjung selesainya kasus Subang.

Menurutnya, kasus ini bisa diselesaikan dengan identifikasi DNA.

Diterangkan, pemeriksaan DNA sudah dilakukan namun tidak ada yang cocok,

Karena tidak ada yang cocok, pihaknya lalu mencari DNA saksi-saksi, dan ternyata dari saksi juga tidak ada yang cocok.

Terkait hal ini, sebenarnya bisa ditarik garus keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok.

Namun, hal ini belum dikerjakan Polda Jabar.

"Terus saya bilang, saya punya jam kematian lho. Jam kematian nih. Jam kematian dia dibunuh, karena sudah otopsi dan olah TKP," terang Hastry.

Menuut Hastry, jam Tuti Suhartini dibunuh antara pukul 2 hingga 4 dini hari.

Sementara Amel dibunuh pukul 4 sampai 6 pagi.

"Saya bermain dong di jam itu, handphone siapa yang online. Ambillah DNA nya," terang Dokter Hastry.

Diakui, di TKP, sudag ada 2 DNA yang diduga pelaku yang asing.

Hal itu bisa dicocokkan di sana.

"Udah lah Mas Deddy.

Baca juga: ATS Ungkap Faktor Penyebab Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Tak Kunjung Bisa Diungkap

Mohon maaf ya Pak Kabareskrim," ujar Hastry sambil tersenyum.

"Berarti lamban dong," tanya Deddy Corbuzier.

Sambil ternyata Dokter Hastry berseloroh kalau dia tidak ngomongn seperti itu.

"Saya gak ngomong. Gak pa pa lah, aku dipindah ke kamar mayat lagi," katanya sambil tertawa.

Dokter Hastry mengaku rela kehilangan jabatannya dengan mengungkap kasus subang ini.

Karena dia sudah tersiksa didatangi oleh para korbannya dalam mimpinya.

"Aku nggak ngerti sih bagaimana untuk mempercepat ini, karena ya

Saya tersiksa kalau Subang itu, datang dalam mimpiku," katanya.

Dokter Hastry bahkan trauma kalau kasus ini tidak sampai bisa menangkap pelakunya.

Dia merasa kasihan dengan korbannya.

"Kasihan korbannya dibunuh seperti itu, bentuknya itu. Datang dalam mimpiku. tapi aku gak bisa bantu.
Rasanya itu depresi gitu.

"Kok seenak gitu dia bunuh, sadis banget,

Saya penasaran. Ya, semoga dengan ini terungkap Kasus Subang," katanya, seperti dilansir Surya.co.id dengan judul AKHIRNYA Dokter Hastry Blak-blakan Kasus Subang Demi Terkuak Pembunuh Ibu Anak: Maaf Pak Kabareskrim

Video selengkapnya bisa dilihat di SINI

BIODATA Komjen Agus Andrianto Calon Kuat Wakapolri, Pernah Bersitegang Dengan Ferdy Sambo

Inilah profil dan biodata Komjen Agus Andrianto yang digadang-gadang jadi calon kuat Wakapolri selanjutnya.

Nama Komjen Agus Andrianto masuk dalam daftar calon kuat Wakapolri menurut Indonesia Police Watch (IPW).

Seperti diketahui, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono akan memasuki masa pensiun dari Polri pada tahun 2023.

IPW menyebut akan ada dua sosok Jenderal di Korps Bhayangkara yang dianggap cocok untuk mengisi jabatan Wakapolri yang segera ditinggalkan Komjen Gatot Eddy Pramono.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Ini Pernyataan Kuasa Hukum Danu Soal Saksi yang Tahu Kejadian Jam 24.00-07.30

Kedua sosok itu adalah Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto dan Kalemdiklat Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel.

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso menyebut pengganti jabatan Wakapolri harus merupakan Jenderal Bintang 3 senior untuk tetap mengkonsolidasi internal Polri.

"Hal ini menjadi perhatian IPW karena posisi Kapolri yang dijabat oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang adalah Akpol 1991," kata Sugeng kepada Tribunnews.com, Rabu (22/3/2023).

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Profil dan Harta Kekayaan 2 Jenderal Calon Kuat Wakapolri Pengganti Komjen Gatot Eddy Pramono'.

Menurut Sugeng ada tiga Jenderal Bintang 3 Polri yang merupakan lulusan akpol senior.

Ketiganya adalah Kabreskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kalemdiklat Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel, dan Dankor Brimob Polri Komjen Pol Anang Revandoko.

Namun, Sugeng menilai hanya Agus dan Rycko yang dirasa layak untuk menggantikan posisi Wakapolri itu.

"Performa Komjen Gatot yang sederhana dan humanis serta dapat diterima oleh semua angkatan dan kalangan harus mampu diduplikasi oleh Wakalpolri yang akan menggantikannya," tuturnya.

"Komjen Rycko (Akpol) angkatan 88 peraih Adhi Makayasa dan Komjen Agus (Akpol) angkatan 89 sehingga diharapkan dapat menjaga soliditas internal," sambungnya.

Profil dan Biodata Komjen Agus Andrianto

Melansir dari Wikipedia, Komjen Agus Andrianto lahir 16 Februari 1967.

Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 18 Februari 2021 menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

Agus Andrianto, lulusan Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

Riwayat Pendidikan:

AKABRI (1989)

PTIK (1995)

SESPIM

SESPIMTI (2012)

Riwayat Jabatan:

Pamapta Polres Dairi (1990)

Kapolsek Sumbul (1992)

Kapolsek Parapat (1993)

Kapolsek Percut Seituan (1995)

Kapuskodalops Polres Lampung Selatan (1997)

Kasat Serse Poltabes Medan (1999)

Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim (2001)

Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim (2001)

Wakapolres KP3 Tanjungperak (2003)

Pamen Polda Jatim (2005)

Kasat I/Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya (2006)

Kapolres Tangerang (2007)

Kapolres Metro Tangerang (2008)

Dir Reskrim Polda Sumut (2009)

Kabagresmob Robinops Bareskrim Polri (2011)

Analis Kebijakan Madya bidang Pidkor Bareskrim Polri (Dlm Rangka Dik Sespimti)

Kabagbinlatops Robinops Sops Polri (2013)

Dir Psikotropika dan Prekursor Deputi Bid.Pemberantasan BNN (2015)

Dirtipidum Bareskrim Polri (2016)

Wakapolda Sumut (2017)

Kapolda Sumut (2018)

Kabaharkam Polri (2019)

Kabareskrim Polri (2021).

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved