Belasan Anjing di Balikpapan Mati
Kronologi Awal 17 Ekor Anjing Perusahaan di Balikpapan Mati, Diduga Diracuni Oknum Karyawan
Sejumlah 17 ekor anjing peliharaan perusahaan PT OMP di Balikpapan ditemukan tewas dengan gejala tak wajar. Seperti mulut mengeluarkan busa atau darah
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sebanyak 17 ekor anjing peliharaan perusahaan PT OMP di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur ditemukan tewas dengan gejala tak wajar. Seperti mulut mengeluarkan busa atau darah.
Sebagian bangkai anjing yang ditemukan tersebar di beberapa tempat. Mulai dari dapur, semak-semak, bahkan hingga selokan yang tak jauh dari perusahaan.
Namun ada pula bangkai yang tak berhasil ditemukan.
Belasan ekor anjing tersebut diketahui memang dirawat oleh perusahaan hingga beberapa kali beranak-pinak di lingkungan perusahaan.
Kematian belasan ekor anjing secara mendadak dan bersamaan, ditambah dengan gejala yang tak wajar menimbulkan kecurigaan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Belasan Anjing di Balikpapan Mati Diduga Diracun
Mulanya beberapa ekor anjing itu ditemukan mati oleh seorang karyawan, Sofyan sekitar pukul 14.00 Wita, Senin (15/5/2023).
Sofyan lantas mengadukan temuan itu kepada salah seorang mantan karyawan PT OMP, Christine Natalie melalui pesan teks WhatsApp.
"Banyak kena racun hewan anjingnya, Bu," sebut Ketua Yayasan Balikpapan Animal Care, Tuty mengutip isi pesan Sofyan kepada Christine, Senin (22/5/2023).
Tuty menambahkan, alasan Sofyan mengadukan kepada Christine yang notabene tak lagi bekerja di PT OMP, lantaran Christine merupakan karyawan yang biasa memberi makan kepada belasan anjing tersebut.
Christine pun lantas bergegas untuk memastikan informasi tersebut.
Baca juga: 17 Anjing di Balikpapan Mati Diduga Diracun, Sebagian tak Ditemukan Bangkainya
Menurut pengamatan mantan karyawan itu, kata Tuty, beberapa ekor anjing sempat tampak meregang nyawa sebelum mati.
Beberapa saat sebelum belasan ekor anjing itu mati, salah seorang saksi mata, Julio, mengaku sempat melihat oknum karyawan berinisial WH memberikan makanan kepada gerombolan anjing tersebut lewat jendela.
Namun Julio sendiri tidak benar-benar menyadari bahwa ada yang tidak beres lantaran sedang sibuk dengan pekerjaannya sendiri.
"Baru tidak lama berselang, sekitar jam 4 sore, anjing-anjing tersebut dalam kondisi sekarat. Mulutnya berbusa, ada juga yang berdarah," ucapnya.
Tuty sempat berupaya memastikan untuk melihat rekaman CCTV.
Namun radius kamera pantau tersebut menurutnya tidak menjangkau area yang diperlukan.
Namun berbekal informasi dari para saksi, dirinya kemudian mencoba untuk berkomunikasi dengan oknum karyawan yang dimaksud.
"Namun tidak diberi penjelasan yang cukup dan terkesan menghindar. Sebab itu kami merasa berhak untuk melaporkan terduga pelaku, sesuai dengan pidana yang berlaku," tegasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.