Mata Lokal Memilih

Pidato Anies Baswedan di Milad ke-21 PKS Berbuntut Panjang, Relawan Ganjar Pilih Lapor Mabes Polri

Terbaru pidato Anies Baswedan di Milad ke-21 PKS berbuntut panjang, relawan Ganjar tak tinggal diam dan pilih lapor ke Mabes Polri.

Editor: Ikbal Nurkarim
Tribunnews.com/Rahmat Nugraha
Anies Baswedan menyalami ribuan relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023) - Terbaru pidato Anies Baswedan di Milad ke-21 PKS berbuntut panjang, relawan Ganjar tak tinggal diam dan pilih lapor ke Mabes Polri. 

Menurut Thomas, data yang disampaikan Anies tidak benar sehingga tergolong berita bohong.

Laporan Relawan Ganjar Belum Diterima Bareskrim

Ketua Harian DPP GP Center, Thomas Djunianto di Bareskrim Polri, Selasa (23/5/2023).
Ketua Harian DPP GP Center, Thomas Djunianto di Bareskrim Polri, Selasa (23/5/2023). (Tribun Network)

Laporan Relawan Ganjar Pranowo Center (GP Center) atas dugaan pembohongan publik yang dilakukan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, belum diterima alias ditolak pihak Bareskrim Polri.

Ketua Harian DPP GP Center, Thomas Djunianto, mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan laporan tersebut.

Namun pihak Bareskrim belum mau menerimanya karena bukti yang belum mencukupi.

"Belum diterima. Kita hanya perlu memperkuat bukti," kata Thomas saat dihubungi TribunJakarta.com.

Setelah laporan ditolak, Thomas dan kawan-kawan sempat berdiskusi dengan pihak Bareskrim terkait laporan dugaan penyampaian data hoaks itu.

"Bidang Hukum Relawan GP Center melanjutkan langkah hukumnya dengan berdiskusi kepada penyidik terkait statement Anies Baswedan," kata Thomas.

Baca juga: Usai Anies Baswedan Kritik Jokowi Soal Jalan, PDIP Beber Data BPS, Bongkar Jejak Minor di Jakarta

Thomas mengatakan, penyampaian data yang diduga tak benar soal pembangunan jalan era Jokowi dengan SBY itu, dipergunakan untuk mempersepsi publik agar membenci Jokowi.

"Konsultasi terhadap penegak hukum terkait pernyataan Anis Baswedan mengenai pembangunan Jalan tidak berbayar diduga menjadi berita bohong yang disampaikan secara sengaja dengan tujuan menimbulkan kebencian ataupun ketidaksukaan masyarakat terhadap pemerintahan saat ini," papar Thomas. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved