Pilpres 2024
Pidato Anies Baswedan Dibalas Tuan Guru Bajang: Terima Kasih Mas Anies, Mohon Data Disampaikan Utuh
Pidato Anies Baswedan menuai pro dan kontra, tak sedikit yang mengecam, termasuk Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.
TRIBUNKALTIM.CO - Pidato Anies Baswedan menuai pro dan kontra, tak sedikit yang mengecam, termasuk Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.
Salah satu poin dari pidato Anies Baswedan yang mendapatkan respon, yakni kala mantan Gubernur DKI Jakarta itu membandingkan pembanguan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan era Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu membuat, Ketua Harian DPP Partai Perindo, Tuan Guru Bajang, angkat bicara dan mengkritik keras pidato Anies Baswedan.
Ia meminta bakal calon presiden Anies Baswedan tidak setengah-setengah dalam menyampaikan data.
"Terima kasih kepada Mas Anies Baswedan yang sudah menarik gagasan kontestasi kepemimpinan menuju ke kontestasi gagasan. Hanya mohon data-data disampaikan secara utuh, jangan setengah-setengah," kata TGB, dalam video yang dikirim kepada TribunLombok.com, Minggu (21/5/2023).
Menurut TGB, jika Anies Baswedan lebih fair dan menyampaikan data secara utuh, maka pembangunan jalan non tol di era Presiden Jokowi jauh lebih banyak.
"Pembangunan jalan tidak berbayar pada masa Presiden Jokowi, mulai jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten/kota, dan jalan desa, maka angkanya adalah sekitar 340 ribu kilometer. Jauh di atas pembangunan jalan tidak berbayar pada era sebelumnya," kata TGB.
TGB pun mempertanyakan, kenapa pria bernama lengkap Anies Rasyid Baswedan itu tidak menyebut data secara utuh.
Baca juga: Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin Sebut Anies Baswedan Sosok Visioner dan Paham Cita-cita Nasional
"Saya tidak tahu ini sangaja atau tidak sengaja. Mestinya sebagai bakal calon presiden beliau memaparkan secara utuh," kata TGB.
Dalam pidato tersebut, Anies, kata TGB, tidak menyebut data jalan desa yang dibangun di era Presiden Jokowi.
Di mana selama 9 tahun memimpin sampai akhir 2022, Presiden Jokowi telah membangun lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa.
"Kita tahu, bicara tentang mengurangi kesenjangan, bicara tentang mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rayat Indonesia, salah satu instrumennya adalah meningkatkan kemakmuran di tingkat desa," kata mantan gubernur Provinsi NTB ini.
Baca juga: Alasan Laporan Relawan Ganjar Ditolak, Buntut Anies Baswedan Beber Data Jalan Era Jokowi vs SBY
Meningkatkan kemakmuran di tingkat desa, ujar TGB, yakni dengan mempercepat aktivitas ekonomi dan memperbesar porsi ekonomi yang dirasakan masyarakat tingkat desa.
Salah satu strateginya adalah mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang dan jasa di desa.
"Produksi-produksi petani kita, padi, kedelai, sapi dan segala macam yang diprodiksi di tingkat desa itu harus dapat diakses dengan mudah, harus memiliki sarana logistik yang baik," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.