IKN Nusantara

BNNP Bongkar Bisnis Narkoba Sasar Pekerja IKN Nusantara, Ada Buka Loket Penjualan

BNNP Kaltim bongkar bisnis narkoba sasar pekerja IKN Nusantara, ada buka loket penjualan

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Kedatangan ribuan pekerja konstruksi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur, jadi incaran bandar narkoba.

Diketahui, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono memprediksi di 2023 ini pembangunan Ibu Kota Nusantara bakal menyedot 150.000 hingga 200.000 pekerja.

Ratusan ribu pekerja konstruksi ini rupanya menjadi pasar seksi bagi bisnis narkoba.

Terbaru, Badan Narkotika Nasional Provinsi atau BNNP Kaltim mengungkap peredaran narkoba jenis sabu di kawasan IKN Nusantara.

Hanya ada satu pelaku yakni AA, dengan barang bukti 5,9 gram brutto.

Namun Kepala BNNP Kaltim Brigjen Pol Edhy Moestofa melalui Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen Kombes Pol Dedi Agustono menegaskan hal itu tak dapat disepelekan.

Sebab pelaku peredaran gelap narkotika itu menyasar para pekerja di IKN.

"Jangan lihat jumlahnya hanya gram saja. Karena satu gram bisa pelaku pecah menjadi 12 poket.

Berarti 5,9 gram ini bisa merusak 60 sampai 70 orang," beber Kombes Pol Dedi Agustono.

Baca juga: MenpanRB: Wacana ASN bisa Work from Anywhere Kemungkinan Diterapkan saat Pemindahan ke IKN Nusantara

Baca juga: Mega Proyek IKN Nusantara Jadi Game Changer Sektor Konstruksi di Indonesia 2023

Hanya ada satu pelaku yakni AA, dengan barang bukti 5,9 gram brutto.

AA memang sudah dibuntuti petugas mulai di Kabupaten PPU.

Menurut informasi, kala itu pelaku yang berdomisili di Kecamatan Sepaku itu akan mengambil sabu di Samarinda.

Apalagi dari laporan masyarakat AA kerap menjual sabu ke para pekerja yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sehingga sudah menjadi target operasi.

"2022 lalu kami ada menangkap satu pelaku yang membuka loket penjualan sabu di kawasan IKN.

Nah, ternyata AA ini komplotan dari pelaku itu," bebernya.

Pelaku berusia 48 tahun itu diketahui dulunya merupakan sopir travel untuk para pekerja di IKN.

Namun karena merasa mendapat keuntungan lebih dari bisnis haram itu, AA memilih menjadi sopir travel lepas.

"Nah AA ini dapat pelanggan kalau dapat penumpang (rata-rata pekerja di IKN), dia bakal tawarin sabu.

Banyak yang mau dengan alasan jadi doping kalau kerja," ungkapnya lagi.

Tentu jelasnya, BNN tak dapat bekerja sendiri untuk memutus rantai peredaran gelap narkotika.

Oleh sebab itu lanjutnya, pihaknya sangat berterimakasih kepada pemerintah daerah PPU bersama TNI Polri yang berkomitmen turut serta memberantas peredaran narkotika.

"Justru tertangkapnya AA ini karena laporan dari camat, polsek dan masyarakat di PPU saat kami dulu melakukan sosialisasi bahayanya narkoba yang bisa saja menyasar pekerja di IKN," bebernya.

Kombes Pol Dedi Agustono juga menekanan BNNP Kaltim akan terus berupaya memberantas peredaran narkotika di Benua Etam ini.

"Terutama di IKN. Kami bersama pemda akan berupaya memutus rantai peredaran narkoba sebelum jaringannya semakin kuat," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved