Kesehatan
Apa Itu Disease X? Penyakit yang Dikhawatirkan WHO Berpotensi menjadi Pandemi Baru setelah Covid-19
Apa itu Disease X? Penyakit yang dikhawatirkan WHO berpotensi menjadi pandemi baru setelah Covid-19.
TRIBUNKALTIM.CO - Apa itu Disease X?
Kekhawatiran akan munculnya Disease X ini mengemuka beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan akhir dari darurat kesehatan global pandemi Covid-19.
Menurut WHO, Disease X berpotensi menjad pandemi berikutnya setelah Covid-19.
"Ancaman munculnya varian lain yang menyebabkan gelombang baru penyakit dan kematian tetap ada, dan ancaman munculnya patogen lain dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam Majelis Kesehatan Dunia ke-76 di Jenewa, Swiss, Senin (22/5/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
"Perencanaan dan kesiapsiagaan sangat penting untuk melawan wabah apa pun di masa depan dengan dampak yang menghancurkan," sambungnya.
Ini Penjelasan Epidemiolog
Disease X bukanlah nama penyakit tertentu melainkan istilah yang dipakai WHO untuk penyakit yang belum diketahui di masa depan.
Menurut WHO, "Disease X mewakili pengetahuan bahwa epidemi internasional yang serius dapat disebabkan oleh patogen atau organisme penyebab gangguan kesehatan, yang saat ini belum diketahui menyebabkan penyakit pada manusia".
Istilah Disease X sengaja digunakan untuk membentuk kesiapsiagaan WHO mengatasi penyakit yang saat ini belum diketahui.
Selain itu, untuk menunjukkan patogen tidak diketahui yang dapat menyebabkan epidemi internasional yang serius.
“Menargetkan patogen prioritas dan keluarga virus untuk penelitian dan pengembangan penanggulangan sangat penting untuk respons epidemi dan pandemi yang cepat dan efektif," jelas Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan.
Saat ini, WHO terus melakukan penelitian untuk mencari tahu potensi penyakit endemik selanjutnya.
Baca juga: Terjawab Sudah Kenapa Pandemi Covid-19 Bisa Terjadi? FBI Ungkap Temuan Baru Asal Usul Virus Corona
WHO sendiri menggunakan istilah Disease X untuk penyakit yang tidak diketahui pada 2018.
Setahun kemudian, Covid-19 muncul sebagai virus penyebab pandemi.
Istilah tersebut telah menjadi sorotan dunia, dengan banyak ahli mengeklaim bahwa Disease X berikutnya akan bersifat zoonosis, seperti Ebola dan Covid-19.
Beberapa ahli lain menyebut Disease X sebagai patogen yang bisa dibuat oleh manusia.
"Kemungkinan patogen pandemi yang direkayasa juga tidak dapat diabaikan," kata sebuah studi di Jurnal Infection Control & Hospital Epidemiology.
Selain Disease X, penyakit lain yang masuk dalam daftar sorotan WHO adalah virus Marburg, demam berdarah Krimea-Kongo, demam Lassa, penyakit nipah dan henipaviral, demam Lembah Rift, dan sindrom pernapasan Timur Tengah.
Tahun lalu, pakar kesehatan di Inggris juga telah memperingatkan pemerintah untuk bersiap menghadapi Disease X di tengah kemunculan virus polio dari sampel limbah London, cacar monyet, demam Lassa, dan flu burung dalam beberapa tahun terakhir.
Mengapa Disease X kembali ramai diperbincangkan?
Dikutip dari India Today, perbincangan mengenai Disease X belakangan muncul kembali setelah adanya kasus demam berdarah di Kongo.
Seorang wanita di Kongo disebut menunjukkan gejala demam berdarah.
Baca juga: Status Pandemi Covid-19 Kaltim Belum Dicabut Meski tak Lagi Terapkan PPKM
Tapi, pengujian untuk beberapa penyakit, termasuk ebola, menunjukkan hasil negatif.
Para ilmuwan pun khawatir kasus ini bisa menjadi gejala virus yang berpotensi batu dan fatal.
Situasi langka ini kemudian memincu ketakutan di tengah spekulasi jika wanita tersebut merupakan pasien nol dari Disease X.
Para ahli memperingatkan, masih banyak lagi penyakit zoonosis, khususnya yang ditularkan dari hewan ke manusia, bisa muncul di masa depan.
Penyakit-penyakit seperti influenza, rabies, dan demam kuning semuanya menular dari hewan ke manusia.
Ketika terjadi wabah Ebola pada 2004 di Afrika Selatan, tidak ada yang tahu tentang keberadaan virus tersebut dan karenanya semua orang tidak siap untuk itu.
Itu muncul sebagai penyakit asing yang datang ke dunia dan membunuh beberapa orang.
Memasukkan Disease X ke dalam daftar prioritasnya telah membantu WHO mengakui dan membuat rencana apa pun yang mereka bisa untuk penyakit yang muncul dari sumber tak dikenal.
Dilansir dari pernyataan WHO, berikut daftar penyakit prioritas yang berpotensi mengancam masyarakat dunia:
- Covid-19
Penyakit Coronavirus (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus akan mengalami penyakit pernapasan.
- Demam berdarah Krimea-Kongo
Demam berdarah Krimea-Kongo (CCHF) adalah penyakit yang tersebar berkat virus yang ditularkan melalui kutu (Nairovirus) dari famili Bunyaviridae.
Penderita akan mengalami gejala demam, nyeri otot, pusing, nyeri leher, sakit punggung, sakit kepala, sakit mata, dan fotofobia (kepekaan terhadap cahaya).
- Ebola
Penyakit Ebola disebabkan oleh infeksi virus ebola di Afrika.
Penderita akan mengalami pendarahan hebat, kegagalan organ, dan kematian.
- Marburg
Penyakit virus Marburg (MVD) merupakan demam berdarah yang mempengaruhi manusia dan primata non-manusia.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Marburg atau virus Ravn yang bersifat zoonosis atau menular dari hewan ke manusia.
- Demam Lassa
Demam Lassa adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Lassa yang disebarkan oleh tikus Afrika.
Penderita akan mengalami gejala seperti demam berdarah.
- Sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus (MERS-CoV)
MERS-CoV adalah virus zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia di wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.
Sebagian besar penderita infeksi mengalami penyakit pernapasan berat dengan gejala demam, batuk, dan sesak napas.
- Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS)
SARS merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan virus SARS-Cov.
SARS menyebabkan demam tinggi, masalah pernapasan parah, dan gejala mirip flu.
- Penyakit Nipah dan henipaviral
Virus Nipah (NiV) adalah virus zoonosis yang dapat menyebar antara hewan dan manusia.
Orang yang terinfeksi akan mengalami berbagai penyakit seperti infeksi tanpa gejala (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut.
- Demam Rift Valley
Demam Rift Valley (RVF) merupakan demam berdarah akut yang disebabkan virus RVF (RVFV).
Penyakit ini zoonosis menyerang ternak dan manusia.
- Zika Virus
Zika terutama ditularkan oleh nyamuk Aedes (Stegomyia), terutama Aedes aegypti, yang terinfeksi.
Nyamuk ini juga menularkan demam berdarah, chikungunya, dan demam kuning
Istilah untuk menunjukkan patogen tidak diketahui yang dapat menyebabkan epidemi internasional serius. WHO menegaskan, daftar penyakit prioritas yang berpotensi menyebabkan epidemi ini masih bisa bertambah seiring waktu.
Baca juga: Kabar Gembira, WHO Umumkan Covid-19 Bukan Lagi Darurat Kesehatan Global
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Kondisi 7 Siswa SDN 012 Tarakan yang Positif Covid-19 Mulai Membaik |
![]() |
---|
WHO Akhiri Darurat Covid-19, Inilah Kisah Virus Corona Masuk ke Indonesia dan Kasus Kematian Pertama |
![]() |
---|
PPKM Dicabut, Dinkes Samarinda Nilai Tidak Serta Merta Pandemi Covid-19 Selesai |
![]() |
---|
Update Kasus Hepatitis Akut, Kasus Terus Melonjak, WHO Sebut Sudah Ada 228 Kasus, Ketahui Gejalanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.