Berita Nasional Terkini

Anas Urbaningrum dan Hasto Kristiyanto Kompak Kritik Pernyataan SBY Soal Sistem Politik Tertutup

Pernyataan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang angkat bicara soal sistem pemilihan tertutup bikin banyak pihak bereaksi.

Editor: Heriani AM
Kolase Tribunnews
Anas Urbaningrum, SBY, Hasto. Pernyataan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang angkat bicara soal sistem pemilihan tertutup bikin banyak pihak bereaksi. Termasuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY soal sistem pemilihan tertutup bikin banyak pihak bereaksi.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan, bahwa seorang pemimpin seharusnya tidak menakut-nakuti rakyat dan bisa bersikap negarawan. 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Hasto, terkait pernyataan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menuding bakal terjadi chaos atau kekacauan politik, apabila sistem pemilu berubah dari proporsional terbuka menjadi tertutup. 

Baca juga: SBY Sebut Indonesia Bukan Negara Predator, PK Moeldoko Buat Pusing Demokrat, Anies Gagal Capres?

Menurut Hasto, seorang pemimpin sebaiknya bisa bersikap seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden kalima RI Megawati Soekarnoputri, dan Wapres ke-13 RI Maruf Amin untuk mendorong pemilu berjalan lancar. 

"Tidak perlu seorang pemimpin menakut-nakuti rakyat selama para pemimpin punya sikap kenegarawanan yang kuat dan Presiden Jokowi, KH Maruf Amin, Ibu Megawati Soekarnoputri semuanya mendorong dengan sikap kenegarawanan untuk menghasilkan pemilu yang seadil-adilnya, sejujur-jujurnya, dan menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023). 

Lanjut Hasto, chaos atau kekacauan politik biasanya terjadi ketika ada kecurigaan berlebihan. 

"Chaos politik itu ketika dalam era kontestasi pemilu yang sangat ketat ada yang menyalahgunakan kekuasaan, ada yang curiga berlebihan terjadi kecurangan sebelum pemilu dilaksanakan, padahal kami menjadi bagian dari piar demokrasi dari rakyat untuk rakyat. Kami tidak diajarkan untuk menang dengan segala cara mendapatkan kenaikan 300 persen, kami menang dengan cara-cara konstitusional," kata Hasto. 

Terkait sistem kepemiluan, Hasto menyebut, PDIP partai yang siap dengan kondisi apa pun.

Sebab, parpol berlambang Banteng moncong putih selalu mendorong pelembagaan partai. 

Dari situ, kata Hasto, PDIP mampu menghadirkan stok kader terbaik untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan. 

Hasto mencontohkan sosok seperti Ahmad Basarah, Bambang Wuryanto, Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo terlahir dari proses pelembagaan partai dengan kaderisasi. 

"PDIP selalu siap. Baik pemilu legislatif dengan daftar terbuka maupun tertutup, meskipun PDIP berdasarkan aspek-aspek strategis dan juga untuk mendorong pelembagaan partai politik, kami mendorong proporsional tertutup, tetapi kami juga siap apa pun yang diputuskan oleh MK," ujar pria kelahiran Yogyakarta itu. 

Baca juga: Mahfud MD Minta Polisi Selidiki Denny Indrayana Soal Bocornya Putusan MK, Pileg 2024 Coblos Partai?

Anas Urbaningrum: Jangan Bikin Gaduh

Perseteruan lama antara mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum kembali terjadi.

Kali ini, bermula dari cuitan SBY di twitter soal pernyataan mantan Wamenkumham Denny Indrayana yang kemudian "disenggol" Anas Urbaningrum.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved