Berita Bontang Terkini

DPRD Bontang Kritik Penanganan Banjir Rob oleh Pemkot Belum Maksimal

Menurut Anggota III DPRD Bontang Abdul Samad, banjir rob sudah begitu meresahkan warga yang bermukim di kampung atas laut Bontang Kuala

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Rombongan Komisi III DPRD Bontang saat melakukan sidak di Kelurahan Bontang Kuala, Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Senin (5/6/2023) pagi.  

"Ini yang kesekian kalinya banjir," bebernya.

Tapi belum ada penanganan. "Warga minta dibangunkan polder,” tandasnya.

Efek Buruk Banjir Rob

Akses utama permukiman wilayah pesisir Bontang Kuala, kembali terendam banjir rob pagi tadi, Senin (5/6/2023).

Banjir air pasang laut itu diperkirakan telah merendam akses jalan masuk Bontang Kuala sejak pukul 05.56 hingga 08.10 wita tadi.

Akibatnya, rutinitas masyarakat yang biasanya setiap pagi bekerja jadi terhambat.

“Lewat jembatan trotoar tadi. Sebagian juga trobos. Soalnya kita mau pergi kerja. Kalau nunggu surut, keburu telat,” ungkap salah seorang warga Bontang Kuala, Agung Nugraha saat dikonfirmasi TribunKaltim.co.

Baca juga: BPBD Bontang Imbau Warga Pesisir Waspada Banjir Rob Beberapa Hari Kedepan

Kata Agung, banjir siklus air laut ini sering terjadi. Bahkan yang paling sering terjadi itu sore hari.

Namun banjir rob kali ini, selain akses Jalan Kapten Piere Tendean yang terendam banjir, sejumlah wilayah lain di Bontang Kuala juga ikut terendam.

Di antaranya RT 19 Bontang Kuala, MAN Bontang, SD Negeri 1 Bontang Utara, Kantor Kementerian Agama, dan TK Negeri. 

Banjir rob yang melenda pemukiman di Jalan Diponegoro Berbas Pantai, Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Kondisi banjir rob ini memberi efek kepada sejumlah warga di antaranya gedung sekolah terendam air. 
Banjir rob yang melenda pemukiman di Jalan Diponegoro Berbas Pantai, Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Kondisi banjir rob ini memberi efek kepada sejumlah warga di antaranya gedung sekolah terendam air.  (TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN)

"Panjang, sampai depan MAN banjirnya. Trobos pakai motor, yang ada motor rusak," ungkap Agung.

Biasanya banjir itu tidak hanya terjadi sekali. Tapi biasanya, banjir susulan terjadi lagi keesokan harinya.

“Paling besok pagi banjir lagi. Bisa jadi lebih tinggi. Mana pernah banjir sehari. Kadang tiga kali banjir itu,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved