Berita Bontang Terkini

DPRD Bontang Kritik Penanganan Banjir Rob oleh Pemkot Belum Maksimal

Menurut Anggota III DPRD Bontang Abdul Samad, banjir rob sudah begitu meresahkan warga yang bermukim di kampung atas laut Bontang Kuala

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Rombongan Komisi III DPRD Bontang saat melakukan sidak di Kelurahan Bontang Kuala, Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Senin (5/6/2023) pagi.  

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Penanganan banjir rob yang melanda Bontang Kuala, Kota Bontang, Kalimantan Timur, kembali disorot Komisi III DPRD Bontang.

Pasalnya rombongan komisi III DPRD yang menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di Bontang Kuala, sempat dihadang banjir rob.

Menurut Anggota III DPRD Bontang Abdul Samad, banjir rob sudah begitu meresahkan warga yang bermukim di kampung atas laut Bontang Kuala.

Sebab akses jalan utama masuk pemukiman kerab terendam banjir air pasang laut.

Baca juga: Peringatan Dini Banjir Rob di Bontang, Berpotensi Merendam 3 Wilayah Pesisir

Akibatnya, aktivitas warga harus terhambat lantaran tak bisa menembus akses jalan masuk lantaran terkepung banjir.

Namun yang disoal politisi Hanura ini, mengenai minimnnya penanganan yang dilakukan Pemkot Bontang.

“Banjir ini berkali-kali. Tapi kok Pemkot terkesan membiarkan tanpa ada respon. Setidaknya mengurangi dampaknya lah,” tutur Abdul Samad, Senin (5/6/2023).

Samad menjelaskan, proyeksi APBD Pemkot Bontang tahun ini dinilai cukup tinggi. Bahkan TA 2023 proyeksi tertinggi dari sebelum-sebelumnya.

“Harusnya anggaran itu dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih urgent seperti penanganan banjir rob. Karena ini sudah jadi momok,” bebernya.

Baca juga: Waspada, Sejumlah Wilayah di Bontang Bakal Dilanda Banjir Rob

Samad pun menegaskan akan mengawal terus agar Pemkot melakukan penanganan mengenai banjir rob ini.

“Kalau tidak, masyarakat bisa memberikan respon dengan cara demo. Kalau demo saya kawal paling depan,” tegasnya.

Warga Minta Polder

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Lurah Bontang Kuala Sanusi mengaku belum perhatian lebih terhadap penanganan banjir rob ini.

Padahal, seluruh warga yang terdampak itu setiap tahun mengusulkan penanganan banjir rob dalam Musrenbang.

Seperti pembangunan polder pengendali banjir.

"Ini yang kesekian kalinya banjir," bebernya.

Tapi belum ada penanganan. "Warga minta dibangunkan polder,” tandasnya.

Efek Buruk Banjir Rob

Akses utama permukiman wilayah pesisir Bontang Kuala, kembali terendam banjir rob pagi tadi, Senin (5/6/2023).

Banjir air pasang laut itu diperkirakan telah merendam akses jalan masuk Bontang Kuala sejak pukul 05.56 hingga 08.10 wita tadi.

Akibatnya, rutinitas masyarakat yang biasanya setiap pagi bekerja jadi terhambat.

“Lewat jembatan trotoar tadi. Sebagian juga trobos. Soalnya kita mau pergi kerja. Kalau nunggu surut, keburu telat,” ungkap salah seorang warga Bontang Kuala, Agung Nugraha saat dikonfirmasi TribunKaltim.co.

Baca juga: BPBD Bontang Imbau Warga Pesisir Waspada Banjir Rob Beberapa Hari Kedepan

Kata Agung, banjir siklus air laut ini sering terjadi. Bahkan yang paling sering terjadi itu sore hari.

Namun banjir rob kali ini, selain akses Jalan Kapten Piere Tendean yang terendam banjir, sejumlah wilayah lain di Bontang Kuala juga ikut terendam.

Di antaranya RT 19 Bontang Kuala, MAN Bontang, SD Negeri 1 Bontang Utara, Kantor Kementerian Agama, dan TK Negeri. 

Banjir rob yang melenda pemukiman di Jalan Diponegoro Berbas Pantai, Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Kondisi banjir rob ini memberi efek kepada sejumlah warga di antaranya gedung sekolah terendam air. 
Banjir rob yang melenda pemukiman di Jalan Diponegoro Berbas Pantai, Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Kondisi banjir rob ini memberi efek kepada sejumlah warga di antaranya gedung sekolah terendam air.  (TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN)

"Panjang, sampai depan MAN banjirnya. Trobos pakai motor, yang ada motor rusak," ungkap Agung.

Biasanya banjir itu tidak hanya terjadi sekali. Tapi biasanya, banjir susulan terjadi lagi keesokan harinya.

“Paling besok pagi banjir lagi. Bisa jadi lebih tinggi. Mana pernah banjir sehari. Kadang tiga kali banjir itu,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved