Mengenal Aplikasi Si Jajan Buah Karya Dinas PU Kukar, Ada 3 Tujuan

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara membuat terobosan baru untuk menginformasikan data jalan dan jembatan melalui aplikasi Si Jajan.

Aplikasi Si Jajan merupakan singkatan dari Sistem Informasi Jalan dan Jembatan, karya cetusan Kabid Bina Marga Dinas PU Kutai Kartanegara, Restu Irawan.

Aplikasi ini merupakan aksi perubahan diklat yang dikerjakan dalam rangka membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan. 

Ide kemunculan Si Jajan berawal dari kesulitan Dinas Pekerjaan Umum dalam mengumpulkan data jalan dan jembatan, yang belum tersusun secara sistematis dan rapi.

Baca juga: Disperindagkop UKM Paser Siapkan Aplikasi UMKM Taka untuk Bantu Pasarkan Produk

Diperlukan adanya inovasi untuk memudahkan pengelolaan data jalan dan jembatan di Kukar. 

Aplikasi ini memiliki tiga tujuan yang ingin dicapai, untuk jangka pendek bisa memudahkan akses stakeholder terkait, utamanya masyarakat sebagai pengguna jalan.

Tujuan jangka menengah bisa terprogram anggaran khusus pengembangan Si Jajan tahun 2024 mendatang.

Yakni menggunakan fitur Call Center yang berujung pada partisipasi aktif masyarakat. 

Terakhir, tujuan jangka panjang bisa terwujud manajemen satu data jalan dan jembatan di wilayah Kabupaten Kukar untuk menciptakan profesionalisme kinerja Pekerjaan Umum.

Baca juga: Mudahkan Pengelolaan Arsip, Pemkot Bontang Luncurkan Aplikasi Srikandi

“Kita susun ini supaya saat memetakan jalan dan jembatan, Dinas PU sudah memiliki kondisi-kondisi jalan dan jembatan yang ada,” kata Restu, Sabtu (10/6/2023).

Lanjut Restu, sistem aplikasi Si Jajan berbasis website GIS pemrograman PHP 5.6 framework codeigniter 3 dengan peta interaktif leaflet.js.

Yang akan menyajikan informasi jalan dan jembatan secara digital dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat secara transparan, efektif, efisien, dan akuntabel. 

Sistem ini akan menyediakan fitur laporan kerusakan, sehingga keluhan atau masukan dari masyarakat bisa ditanggapi langsung oleh stakeholder terkait.

Diharapkan dengan berjalannya Si Jajan nantinya masyarakat dapat turut aktif dalam pengawasan capaian kinerja jalan dan jembatan.

“Saat ini kita sudah memiliki data jalan dan jembatan per 200 meter, dalam satu ruas ketika misalnya ada 1 kilometer secara otomatis data yang detail itu sudah ada 5-6 titik," kata Restu.