Balita Positif Narkoba
Balita di Samarinda Positif Sabu, BNNK Balikpapan Sebut Interaksi Sosialnya Bisa Terganggu
Seorang balita laki-laki di Samarinda dinyatakan positif mengonsumsi narkotika jenis sabu setelah menjalani pemeriksaan urine
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seorang balita laki-laki di Samarinda dinyatakan positif mengonsumsi narkotika jenis sabu setelah menjalani pemeriksaan urine.
Menurut pengamatan orangtuanya, balita tersebut memperlihatkan gelagat tak wajar.
Seperti tak tidur, makan, atau minum hingga 2 malam berturut-turut.
Meski minim asupan dan istirahat, nyatanya balita itu tetap tampak bugar, aktif, dan bahkan tak hentinya mengoceh.
Kondisi itu diamini Sub Koordinator Rehabilitasi BNNK Balikpapan, dr. Henny Damayanti.
Dia memaparkan, sabu merupakan narkotika jenis stimulan, d imana efeknya memacu kerja otak dan meningkatkan aktivitas di tubuh.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Ibu Sang Balita di Samarinda yang Positif Narkoba, Ungkap Kronologi Lengkap
Baca juga: Balita di Samarinda Utara Ini tak Mau Makan, Minum Bahkan Tidak Tidur 2 Hari, Diduga Ini Penyebabnya
Seperti denyut dan tekanan darah yang meningkat, tubuh sangat aktif, hingga sering berkeringat.
"Penggunaan narkoba jenis apapun dapat mempengaruhi otak dan saraf pusat, serta berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan pada tubuh," Henny menjelaskan.
Lebih lanjut, ia merincikan permasalahan itu berdampak terhadap tiga hal. Baik secara fisik, psikis, maupun interaksi sosial si balita.
Bahkan jika dengan intensitas yang berat, Henny meneruskan, menyebabkan ketergantungan di mana kerusakan yang ditimbulkan pada fisik dan mental menjadi irreversible atau tak dapat diubah.
Berkaca dari kejadian balita positif sabu di Samarinda, Henny mengimbau agar orangtua melakukan pengawasan yang ketat serta keaktifan orangtua mencari tahu soal bahaya narkoba.
"Memperhatikan lingkungan dan kondisi sosial lainnya juga mengurangi faktor risiko terjadinya penyalahgunaan narkoba di dalam keluarga," tutup Henny.
Sebelumnya, berawal dari postingan seorang ibu mengatakan anaknya yang berusia 3 tahun berperilaku aneh. Balita itu tak mau makan, minum dan tidak tidur 2 hari.
Masih dalam postingan ibu korban di Samarinda, bocah tiga tahun itu aktif, terus menerus mengoceh dan terlihat sangat sehat.
Postingan ibu korban itu terendus Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur (Kaltim).
Kementerian Sosial Janji Biayai Pendidikan Balita N di Samarinda Sampai Lulus Kuliah |
![]() |
---|
Pasca Rehabilitasi, Balita yang Positif Narkoba di Samarinda dan Ibunya Penuhi Panggilan Polisi |
![]() |
---|
Nafsu Makan dan Waktu Tidur Sudah Normal, Berat Badan Balita Positif Narkoba di Samarinda Naik 4 Kg |
![]() |
---|
Kembali Masyarakat, Balita N dan Ibunya di Samarinda Tetap Dipantau BNN Selama 4 Bulan |
![]() |
---|
9 Hari Direhabilitasi, Balita yang Sempat Dinyatakan Positif Narkoba Kini Pulih dan Bisa Pulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.