Berita Nasional Terkini
Trending, Sirkuit Mandalika Tinggalkan Utang Rp 4,6 T hingga BUMN Merugi, WSBK Terancam Dicoret
Trending, proyek Sirkuit Mandalika ternyata tinggalkan utang Rp 4,6 Triliun hingga BUMN merugi. Event World Super Bike terancam dicoret dari Mandalika
TRIBUNKALTIM.CO - Jagat maya Twitter ramai dengan Mandalika yang jadi trending topic setelah proyek sirkuit di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini ternyata meninggalkan utang.
Bahkan utang proyek pembangunan Sirkuit Mandaika ini mencapai Rp 4,6 Triliun.
Tingginya utang Sirkut Mandalika, membuat BUMN yang mengelola kawasan tersebut hingga gelaran World Super Bike (WSBK) terancam dicoret dari NTB.
Dikutip TribunKaltim.com dari kompas.com, proyek pengembangan kawasan Mandalika di Lombok, NTB meninggalkan utang menggunung.
Utang pembangunan Sirkuit Mandalika tersebut membuat keuangan BUMN yang mengelola kawasan tersebut belepotan.
Selain beban utang yang melonjak, kas perusahaan juga kembang kempis karena pemasukan dari Mandalika terbilang seret, sementara beban yang harus ditanggung perseroan sangatlah besar.
Sebagai informasi saja, pengembangan kawasan Mandalika, termasuk di dalamnya arena balapan Sirkuit Mandalika, dibangun dan dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
ITDC merupakan salah satu anak usaha BUMN, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
Perusahaan ini juga mengembangkan kawasan Nusa Dua Bali.
Direktur Utama InJouney, Dony Oskaria, mengatakan secara umum utang yang membengkak tersebut terbagi menjadi dua, yakni utang jangka pandek sebesar Rp 1,2 triliun dan utang jangka panjang Rp 3,4 triliun.
Baca juga: Menuju MotoGP 2023, Dapat Kucuran Dana Rp 5,8 Triliun, Apa Saja yang Baru di Sirkuit Mandalika?
Sehingga total utang menjadi Rp 4,6 triliun.
"Itu waktu kita mengambil alih Mandalika itu posisinya adalah mereka mempunyai short term liabilities Rp 1,2 triliun.
Mereka mempunyai long term liabilities Rp 3,4 triliun," kata Dony saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, yang disiarkan dari kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Kamis (15/6/2023).
Belum lagi, perusahaan juga harus menanggung beban berat dari pengelolaan Mandalika, mulai dari beban bunga pinjaman, pemeliharaan, hingga penyusutan aset yang harus dicatat.
ITDC bisa dikatakan saat ini masih merugi dalam pengembangan kawasan Mandalika.
Perusahaan masih bisa sedikit bernapas karena masih bisa ditopang dari pemasukan pengelolaan Nusa Dua Bali.
Namun, bukan berarti pemasukan dari lini bisnis lain bisa menyelesaikan masalah.
Utang beserta bunga dari perbankan yang harus dibayar terlalu tinggi bagi kondisi keuangan perusahaan saat sekarang.
"Dengan sumber implement capacity hanya dari Nusa Dua.
Baca juga: Istimewa, Ini Kesan Duo Pembalap Yamaha World Superbike Kembali Datang ke Mandalika
Terus terang saya tidak bisa menyelesaikan yang short term liabilities ini, di mana isi di dalamnya adalah pembangunan Grand Stand, VIP village, sama kebutuhan modal kerja waktu penyelenggaraan event, yaitu Rp 1,2 triliun," beber Dony.
Ia berterus terang, meski sukses digelar dan ajang balapannya menjadi perhatian dunia, gelaran MotoGP justru bikin tekor perusahaan.
"Ini yang menjadi persoalan di ITDC.
Di samping itu ITDC juga mendapatkan beban untuk penyelenggaraan MotoGP tahun 2022.
Ini menjadi beban yang sampai saat ini menjadi tanggungan daripada ITDC," ungkap Dony.
Mantan petinggi Trans Corp ini bilang, InJourney masih terus mencari jalan agar ITDC bisa keluar dari masalah beban utang dan kerugian dari pengembangan Mandalika.
Ia melanjutkan, agar perusahaan tetap bisa sehat, InJourney lantas meminta modal dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
PMN akan digunakan untuk pembayaran utang jangka pendek yang memang bersifat sangat mendesak.
Perusahaan juga terus berupaya menggenjot pendapatan dari lini bisnis lainnya untuk menyelesaikan persoalan utang jangka panjang yang jatuh temponya lebih lama.
WSBK Terancam Dicoret
Baca juga: 7 Tempat Wisata dekat Sirkuit Mandalika, Bukit Merese Pemandangan Pantai dan Lautan dari Ketinggian
Selain mengajukan PMN kepada pemerintah, Dony juga memaparkan beberapa strategi untuk menuntaskan kewajiban long term sebesar Rp 3,4 triliun.
Salah satunya mencoba menghapus kalender WSBK di Mandalika.
"Sebenarnya kerugian terbesar itu sebetulnya dari WSBK, bukan dari MotoGP. Karena MotoGP bisa menutupi biaya operasional," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari gridoto.com.
Untuk menghilangkan seri WSBK Mandalika ini, pihaknya akan mencoba melakukan negosiasi, agar nantinya tidak ada pengeluaran biaya untuk event tersebut.
"Ajang WSBK ini tidak menarik crowd dan tidak menarik juga dari pihak sponsorship, ini berdampak pada kerugian hingga Rp 100 miliar," terangnya.
Selain WSBK, balap motor sekelas MotoGP juga masih mendatangkan kerugian bagi ITDC selaku pemilik sirkuit.
Namun kerugiannya relatif lebih rendah dibanding kerugian dari balapan Superbike.
"MotoGP itu sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp 50 miliar.
Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini, sehingga kita bisa melokalisir problemnya di Mandalika ini," beber Dony.
Baca juga: Kapan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika? Ini Jadwal MotoGP 2023 Lengkap Hingga Akhir Musim
(*)
Update Berita Nasional Terkini
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Mandalika
Sirkuit Mandalika
trending
utang
BUMN
rugi
WSBK
berita nasional terkini
MotoGP
TribunKaltim.co
Jadwal MotoGP 2023: Seri Perdana 26 Hari Lagi, Ini Tanggal Race di Sirkuit Mandalika |
![]() |
---|
Jadwal MotoGP 2023, Terdapat 21 Seri Balap Termasuk Race di Sirkuit Mandalika Indonesia |
![]() |
---|
Jadwal MotoGP 2023 Terbaru, Ini Tanggal Race di Sirkuit Mandalika Indonesia |
![]() |
---|
Kapan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika? Berikut Jadwal Lengkap MotoGP 2023 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.