Video Viral

Janji Putin Terbukti, Kyiv Tak Aman Lagi, Ibu Kota Ukraina Dibombardir Rudal Rusia

Janji Vladimir Putin terbukti, Kyiv tak aman lagi, Ibu Kota Ukraina dibombardir rudal Rusia

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Situasi perang antara Rusia vs Ukraina masih panas.

Kode Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang lagi Ibu Kota Ukraina akhirnya terbukti.

Ukraina pada Jumat (16/6/2023) mengeklaim berhasil bertahan dari gelombang serangan rudal oleh Rusia, termasuk rudal hipersonik Kinzhal yang dijatuhkan di wilayah Kyiv.

Dilansir dari Kompas.com, serangan itu pada kenyataannya terjadi saat para pemimpin negara Afrika tengah berada di Kyiv dengan agenda melakukan pembicaraan sebagai bagian dari misi perdamaian.

"(Presiden Rusia Vladimir) Putin 'membangun kepercayaan' dengan meluncurkan serangan rudal terbesar ke Kyiv dalam beberapa pekan terakhir.

Tepatnya di tengah kunjungan para pemimpin Afrika ke ibu kota kami," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter.

"Rudal Rusia adalah pesan untuk Afrika: Rusia menginginkan lebih banyak perang, bukan perdamaian," tambahnya.

Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina mengeklaim telah menghancurkan enam Kinzhal, enam rudal jelajah Kalibr, dan dua drone pengintai.

"Semuanya ditepis di wilayah Kyiv," kata Kepala Administrasi Militer Kyiv, Sergiy Popko, dikutip dari AFP.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, bersyukur tidak ada kerusakan yang terjadi di Kyiv akibat serangan rudal Rusia kali ini.

Kepresidenan Afrika Selatan mengatakan, untuk sementara, misi berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana ketika para pemimpin negara Afrika tengah berada di Kyiv.

"Kami menunggu dimulainya pembicaraan dengan Presiden (Ukraina) Zelensky," jelas mereka.

Presiden Afrika Selatan, Senegal, Zambia, dan Komoro, serta perwakilan dari Uganda, Mesir dan Kongo-Brazzaville telah dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan di Kyiv terkait perang Rusia-Ukraina.

Sebagian delegasi telah mengunjungi Kota Bucha, tempat dugaan pembantaian oleh pasukan Rusia, pada Jumat pagi.

Setelah dari Ukraina, para pemimpin Afrika ini dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di St Petersburg pada Sabtu (17/6/2023).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved