Berita Nasional Terkini

Terjawab! Alasan Dokter Ungkap Kondisi Obesitas Muhammad Fajri Lebih Parah Dibanding Arya Permana

Tim dokter dari RSCM Jakarta mengungkap kondisi terkini dari Muhammad Fajri (26) pengidap obesitas berbobot 300 kilogram (kg).

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase TribunKaltim.co via Istimewa
Tim dokter RSCM dan Muhammad Fajri - Tim dokter dari RSCM Jakarta mengungkap kondisi terkini dari Muhammad Fajri (26) pengidap obesitas berbobot 300 kilogram (kg). 

TRIBUNKALTIM.CO - Tim dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mengungkap kondisi terkini dari Muhammad Fajri (26) pengidap obesitas berbobot 300 kilogram (kg).

Kondisi Muhammad Fajri yang mengalami obesitas jadi perhatian setelah videonya saat dievakuasi dari rumah jadi viral.

Prosesnya evakuasi nampak cukup sulit lantaran kondisi Fajri yang memiliki bobo hingga 300 kg.

Terbaru, dokter RSCM menyebut kondisi obesitas Muhammad Fajri lebih parah daripada Arya Permana, bocah dari Karawang yang beberapa tahun lalu juga sempat viral. 

Diketahui, Arya Permana sebelumnya juga mengalami obesitas ekstrim seperti halnya Fajri. 

Plt Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti mengatakant kondisi Fajri saat dibawa ke RSCM lebih parah dibandingkan yang pernah dialami Arya Permana bocah asal Karawang, Jawa Barat.

"Ini lebih berat ya kondisinya (dari Arya Permana) karena datang sudah dengan kondisi yang sesak nafas dan komplikasinya lebih banyak," kata Lies saat membeberkan kondisi terkini Fajri di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).

Dijelaskan Lies, Fajri dirujuk ke RSCM dari RSUD Tangerang pada Jumat (9/6/2023).

Saat dibawa, kondisi Fajri memang cukup parah, terutama di bagian pernafasan maupun luka di sekujur tubuhnya akibat terbatasnya ruang gerak karena bobot yang terlalu besar.

"Jantung bekerja menjadi sangat berat, paru-paru menjadi bekerja sangat berat apalagi dia tidak pernah bergerak.

Jadi kondisi di rumah atau kondisi lingkungan yang lembab itu menimbulkan masalah di paru, demikian pula pada kulit sehingga kulitnya banyak luka, kemudian lukanya terinfeksi, paru-parunya menjadi sesak karena ada infeksi dan sebagainya," papar Lies seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunJakarta.com di artikel berjudul Kondisi Terkini Fajri Pemuda Berbobot 300 Kg Diungkap RSCM, Lebih Parah dari Arya Permana.

Lies mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap kondisi kesehatan Fajri.

Baca juga: Perjuangan Muhammad Fajri Obesitas Sebelum Dirawat di RS, Butuh 2 Jam untuk Geser Badan 3 Meter

Fajri saat ini ditangani oleh tim dokter gabungan mulai dari anestesiologi dan perawatan intensif, respirologi, endokrin-metabolik, gastro-enterologi, kardiologi, ilmu penyakit dalam, tim dokter bedah, psikiatri hingga dokter gizi.

Pasalnya, apa yang dialami Fajri merupakan fenomena langka di Indonesia kendati bukan kasus pertama yang ditangani di RSCM.

Pihak RSCM pun memodifikasi salah satu ruangannya khusus untuk menangani Fajri.

"Dan tidak bisa di tempat tidur karena berat badan yang tidak memungkinkan adanya tempat tidur yang sebesar yang dibutuhkan dan berat sekali," kata Lies.

Lies menuturkan, saat ini pihaknya fokus terlebih dahulu pada mengembalikan kestabilan tubuh Fajri.

Salah satunya dengan memberikan obat agar gumpalan darah pada tubuh Fajri tidak makin melebar yang dapat mengakibatkan pada struk.

Karenanya, ia belum bisa memastikan berapa lama pemuda asal Tangerang itu akan menjalani perawatan intensif di RSCM.

Namun ia memprediksi sepertinya penanganan Fajri akan jauh lebih lama dibanding yang pernah dijalani Arya Permana.

"Kita ini kan mengobati manusia, jadi tidak bisa disamakan dgn matematika.

Segala sesuatu kita harus mengikuti perkembangan dan kemampuan tubuh manusia," kata Lies.

Sosok Fajri yang Baik Hati

Menurut Herman (58), tetangga Fajri, pria yang mengalami obesitas tersebut adalah sosok yang baik hati.

Baca juga: Viral Fajri Obesitas, Berat Capai 300 Kg, Dulu Arya Permana Juga Bikin Heboh, Kondisinya Sekarang

Herman yang dipanggil Bapa Baim oleh Fajri sehari-hari sering membantu 

Fajri tinggal persis di sebelah kiri rumah Baim.

"Kalau minta tolong, dia nelepon saya," kata Herman saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Kamis (16/6/2023).

Beberapa pertolongan yang rutin diberikan Herman kepada Fajri yakni untuk urusan membeli token listrik, air galon hingga mengambil uang di ATM.

"Dia kan kadang suka dikasih uang sama saudaranya, nah itu minta tolong ambilin ke ATM, kadang minta tolong ke anak saya juga," ujar Herman seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunJakarta.com di artikel berjudul Terungkap Sosok Baik Hati yang Urus Fajri Pria Obesitas 300 Kg, Sehari-hari Bareng Ibunya yang Sakit.

Sebagai tetangga, Herman memang cukup perhatian terhadap kehidupan Fajri.

Sebab, di rumahnya, Fajri hanya tinggal berdua dengan ibunya yang juga mengalami masalah kesehatan.

Sedangkan ayah Fajri telah meninggal dunia.

Fajri sebenarnya memiliki kakak namun tidak tinggal serumah karena sudah berkeluarga.

Sebelum sakit, Fajri bekerja sebagai tulang punggung keluarga menjadi tukang biro jasa surat-surat kendaraan.

"Ibunya juga kasihan enggak berdaya. Kalau jalan juga memang megang-megang, tua banget sih belum tapi emang ada penyakit juga," ujar Herman.

Kerap Ajak Fajri Berobat

Sebagai tetangga, Herman sudah berulangkali membujuk Fajri untuk mau berobat setelah tetangganya itu mengalami kecelakaan motor sekira delapan bulan lalu.

Baca juga: Kabar Arya Permana Sekarang, Dulu Viral Bocah Obesitas hingga Jalani Operasi dan Dilatih Ade Rai

Pasalnya, akibat kecelakaan itu membuat kaki kanannya terluka.

Namun saat itu, Fajri enggan dibawa berobat dan hanya meminta tolong untuk dibelikan minyak gosok saja kepada Herman.

"Dia bilang gamau ngerepotin orang karena badannya besar," ujar Herman.

Beberapa waktu kemudian, luka di kaki Fajri tak juga sembuh bahkan terlihat semakin parah dan membengkak.

Herman lagi-lagi membujuk Fajri untuk mau berobat, tapi hal itu selalu ditolak oleh Fajri secara halus.

Hingga akhirnya sekira sepekan lalu, Fajri mulai mengeluhkan kondisi tubuhnya yang kerap ngilu terutama pada malam hari.

Kabar sakitnya Fajri itu terdengar ke para tetangganya sampai ketua RT setempat.

Hal itu membuat pihak dokter dari puskesmas setempat mendatangi rumah Fajri untuk memeriksa kondisi.

"Tapi ga hari itu juga langsung dibawa ke rumah sakit," kata Herman.

Selang beberapa hari kemudian atau tepatnya Senin (5/6/2023), Herman kemballi dimintai tolong oleh Fajri.

Kali ini, Herman dimintai tolong untuk menjahitkan sarung untuk persediaan salinan baju Fajri di rumah sakit.

"Karena katanya dia hari Rabu mau dibawa ke rumah sakit.

Nah dia minta tolong saya bawa tiga sarung untuk dijahit jadi dua sarung untuk salinan dia dirawat," kata Herman.

Pada Rabu (7/6/2023) pagi, kediaman Fajri ramai dipenuhi orang.

Tak hanya warga sekitar, sejumlah dokter dari puskesmas dan perwakilan kelurahan Karang Tengah, Ciledug mendatangi rumah Fajri untuk mengevakuasi pemuda itu ke rumah sakit.

Namun upaya itu tak mudah. Bobot Fajri yang begitu berat membuat pihak kelurahan lantas menghubungi Satpol PP hingga petugas Damkar untuk membantu evakuasi.

Alhasil, seperti yang beredar di media sosial, Fajri harus dievakuasi menggunakan alat berat forklift untuk mengangkutnya menuju mobil bak terbuka yang bakal membawanya ke rumah sakit.

Selama proses evakuasi nan dramatis itu berlangsung, warga sekitar pun terharu menyaksikan perjuangan Fajri.

"Itu evakuasi dari jam 8 pagi baru kelar jam 5 sore, itu di jalan rumah Fajri penuh bukan main, warga pada berdoa pas Fajri lagi dievakuasi," kata Herman.

Saat ini, Fajri masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) usai dirujuk dari RSUD Kota Tangerang.

Di RSCM, Fajri menjadi pasien obesitas kedua yang pernah ditangani di rumah sakit itu setelah Arya Permana pada tahun 2016 silam.

Saat ini tim dokter fokus terlebih dahulu untuk menstabilkan kondisi kesehatan Fajri yang menurun selama sebulan terakhir.

Saat dilarikan ke rumah sakit, Fajri memang mengeluhkan masalah pernapasan.

Sebanyak 14 dokter dari berbagai bidang keahlian dikerahkan untuk menangani Fajri.

Herman berharap tetangganya itu bisa pulih dan kembali menjalani aktivitasnya menjadi tulang punggung keluarga.

Baca juga: Dulu Obesitas, Ini Cara Arya Permana Turunkan Bobot Tubuh 109 Kg, Ade Rai: Pelajaran Bagi Masyarakat

(*)

Update Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved