Mahfud MD di Balikpapan
Bentuk Tindak Kerawanan Pemilu Beragam, Mahfud MD Ingatkan Surat Suara Berhologram
Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Moh Mahfud MD, menceritakan pengalamannya saat menduduki Ketua MK
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Moh Mahfud MD, menceritakan pengalamannya saat menduduki Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013.
Hal ini terkait tindak kerawanan Pemilihan Umum (Pemilu) yang beragam bentuknya.
"(Bentuk tindak kerawanan Pemilu) banyak macam-macamnya. Bisa politik uang, pemalsuan dokumen dan masih banyak lagi," kata Mahfud MD, saat menghadiri acara Forum Sentra Gakkumdu, di Gran Senyiur Hotel Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (20/6/2023).
"Kemudian banyak sekali yang membuat surat suara seakan-akan asli, lalu nyoblos si A dan si B. Kemudian ketika diperiksa ternyata palsu, karena hologramnya tidak ada," imbuhnya.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Indeks Kerawanan Pemilu di Kaltim Berstatus Tinggi
Baca juga: BREAKING NEWS: Menko Polhukam Mahfud MD di Balikpapan, Bahas Tindak Pidana Pemilu
Selain itu, kata Menko Polhukam Mahfud MD, bentuk tindak pidana di wilayah perbatasan maupun bukan wilayah perbatasan sama saja.
"Kalau kecurangan Pemilu itu tidak hanya di perbatasan, tetapi dimana saja sama kualitasnya. Diperbatasan itu biasanya penyelundupan yang rawan," bebernya.
"Zaman saya masih ketua MK, kadangkala orang ngepul pemilih itu dari kabupaten/kecamatan lain ke kecamatan sebelah, kemudian diangkut ke truk-truk ke kecamatan sebelah disuruh nyoblos. Itu banyak dulu terjadi," ulasnya.
Terkait itu, Menko Polhukam Mahfud MD memperingatkan bahwa terdapat pengawasan dalam Pemilu, yakni surat suara yang berisikan hologram.
"Hati hati kalau buat pemalsuan (dokumen). Karena dari sudut printing atau percetakan, hologram itu tidak bisa dipalsukan," tuturnya.
Baca juga: Mahfud MD Buat Audiens Terbahak-bahak Kala Ceritakan Hoax Ingin Nikahi BCL: Kenal Juga Enggak
"Pemilu tahun 2024 mutlak harus menjadi lebih baik dari tahun 2019. Antisipasinya kita punya Gakkumdu, yang akan mengawasi seluruh proses Pemilu dari awal sampai penghitungan suara," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.