Video Viral

Efektifnya Helikopter Ka-52 Alligator di Ukraina, AS Takut, Kiev Jadi Miskin Senjata

Efektifnya helikopter Ka-52 Alligator di Ukraina, Amerika Serikat takut, Kiev jadi miskin senjata

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Rusia dikenal memiliki berbagai senjata canggih yang membuat mereka leluasa menyerang Ukraina di medan perang.

Amerika Serikat ketakutan dengan aksi predator super Rusia yakni helikopter Ka-52 Alligator.

Pasalnya Ka-52 berhasil menyerang semua unit dari Angkatan Bersenjata Ukraina.

Ketakutan tersebut telah dituliskan oleh seorang kolumnis yakni Peter Suchiu.

Ia mengibaratkan helikopter Ka-52 sebagai predator super milik Rusia.

"Buaya Rusia telah memantapkan dirinya sebagai predator super," tulis Peter.

Tak hanya membantai pasukan Ukraina, namun helikopter ini membuat Kiev miskin senjata.

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Dilaporkan helikopter Ka-52 mampu menghancurkan kendaraan lapis baja yang ada di Yuzhnodonetsk.

Sementara seorang pengamat mengatakan bahwa pilot Rusia telah beradaptasi dalam penggunaan Ka-52.

Sehingga pilot Rusia mampu mengoperasikan helikopter tersebut untuk memburu musuh.

Bahkan kemampuan pilot Rusia mampu menjadikan Ka-52 sebagai predator sejati yang ditakuti di medan perang.

“Pilot Rusia mengadaptasi keterampilan berburu mereka, dan Alligator masih menjadi 'predator sejati' yang harus ditakuti di medan perang,” kata pengamat.

Perlu diketahui Ka-52 merupakan helikopter serang milik Rusia yang memiliki dua kursi bersenjata berat.

Helikopter ini dirancang untuk melakukan penyerangan, pengintaian, dan perlindungan militer.

Ka-52 diklaim mampu membawa beberapa ton rudal dan peluru yang dilengkapi dengan meriam otomatis 30 mm.

Bahkan Rusia telah menambahkan kamera infra merah ke Ka-52 versi terbaru.

Kamera infra merah ini dipasang di depan untuk penargetan musuh.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat (16/6/2023) mengumumkan, tentara yang telah menghancurkan tank Leopard buatan Jerman dan kendaraan lapis baja dari Amerika Serikat yang dipakai oleh pasukan Ukraina akan menerima pembayaran bonus.

Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, pemberian bonus ini adalah bagian dari skema penghargaan yang telah diberlakukan sejak awal perang.

Kementerian itu mencatat ada lebih dari 10.000 prajurit Rusia yang telah menerima bonus individu sejak dimulainya perang di Ukraina hampir 16 bulan lalu.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu pada Minggu (11/6/2023), telah menganugerahkan medali Bintang emas Pahlawan Rusia kepada tentara yang menurut Moskwa telah menghancurkan tank Leopard dan kendaraan tempur Bradley buatan AS yang digunakan oleh Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia merinci, hingga 31 Mei 2023, total ada 10.257 prajurit yang telah diberi penghargaan karena telah menghancurkan 16.001 item peralatan militer Ukraina dan Barat.

"Sebuah kendaraan lapis baja musuh bernilai (bonus) 50.000 rubel (sekitar 596 dollar AS atau Rp9 juta) dan sebuah tank 100.000 rubel (sekitar Rp18 juta)," kata mereka.

Sementara itu, pilot militer dan operator pertahanan udara bisa menerima 300.000 rubel untuk setiap pesawat atau helikopter Ukraina yang hancur.

Penghancuran pada sistem peluncuran roket Tochka-U dan HIMARS yang dipasok Amerika Serikat dihargai dengan jumlah yang sama.

Perang antara Rusia dan Ukraina terus memanas, termasuk adanya serangan balasan yang dilakukan dari kedua belah pihak negara berkonflik tersebut.

Terbaru Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim Ukraina mengalami rugi besar usai menerima serangan balasan dari Rusia.

Dengan demikian, serangan balasan Ukraina yang dibantu senjata barat terancam gagal total.

Putin mengatakan saat ini tak perlu adanya putaran baru mobilisasi dalam perang.

Ia juga disebut memerintahkan pasukannya untuk mencoba merebut lebih banyak tanah di Ukraina.

Hal ini dilakukan untuk melindungi wilayah Rusia di perbatasan.

Putin mengatakan dalam sebuah wawancara, Rusia telah merebut beberapa desa di Ukraina pada tahap awal serangan balasannya.

Dia menegaskan Ukraina kehilangan 160 tank dan lebih dari 360 kendaraan lapis baja lainnya dalam beberapa hari terakhir pertempuran sengit. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved