Video Viral

Bisa Angkut Bom TNT 6 Ton, Rusia Ubah Tank Tua Rampasan dari Ukraina Jadi Canggih

Bisa angkut bom TNT 6 ton, Rusia ubah tank tua rampasan dari Ukraina jadi canggih

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Kondisi perang antara Rusia vs Ukraina terus berlanjut.

Ukraina dengan bantuan senjata-senjata canggih dari Barat mencoba melakukan serangan balasan.

Namun, pasukan Vladimir Putin juga berupaya memertahankan wilayah yang berhasil mereka rebut.

Terbaru, Pasukan Rusia berhasil merampas kendaraan lapis baja milik Ukraina.

Dilansir dari Tribunnews.com, adapun Tank yang berhasil diambil alih itu adalah kendaraan lapis baja tipe kamikaze.

Namun kendaraan militer itu tak hanya diambil begitu saja.

Pasalnya Rusia memodifikasi Tank lawas menjadi kendaraan lapis baja lebih canggih.

Tank tersebut diubah menjadi VBIED yang dilengkapi dengan bahan peledak.

Lantas Tank kamikaze itu diubah namanya menjadi T-54.

Rusia mengklaim Tank tersebut mampu membawa bom seberat 6 ton.

Bahkan Tank ini telah digunakan untuk menyerang sarang tentara Ukraina.

Dengan kendaraan lapis baja tersebut, pasukan Ukraina sempat terkecoh.

Pasalnya Tank tersebut dikira milik rekannya yang sedang beroperasi.

Padahal kamikaze itu telah diubah menjadi T-54 yang mengangkut bom TNT.

Hal itu tidak terlihat lantaran Rusia tidak mengubah bentuk dan penampilan Tank tersebut.

Sehingga pasukan Ukraina terkecoh mengira Tank tersebut kawan, namun rupanya lawan.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan, pihaknya tidak bisa mengganti semua Tank Leopard untuk Ukraina yang diklaim telah dihancurkan atau direbut oleh Rusia dalam perang.

Jerman pada awal tahun ini mengirim Tank Leopard yang canggih ke Ukraina, setelah Kyiv selama berbulan-bulan memintasenjata berat guna mendukung upaya melawan Rusia.

Pistorius dalam wawancara dengan stasiun tv RTL mengungkapkan, "Kami tidak akan bisa mengganti semua Tank yang sekarang sudah tidak berfungsi".

Dia menolak mengonfirmasi keaslian gambar yang beredar online, konon menunjukkan beberapa Tank rusak dalam pertempuran.

Namun, dia menambahkan, "Sayangnya begitulah perang, dengan senjata dihancurkan, Tank dihancurkan, dan orang-orang terbunuh."

"Itulah mengapa dukungan kami untuk Ukraina sangat penting," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP pada Selasa (13/6/2023).

Rusia pada Selasa (13/6/2023) mengatakan, mereka merebut beberapa Tank Leopard dan kendaraan tempur infanteri Bradley kiriman dari Amerika Serikat, dengan merilis video pasukannya sedang mengecek kendaraan-kendaraan tempur tersebut.

Pistorius kemudian mengemukakan, Jerman akan terus memasok Tank Leopard 1--tidak secanggih Leopard 2--dan akan ada lebih dari 100 Tank yang dikirim hingga akhir tahun.

Setelah mendapat tekanan terus-menerus, Jerman pada Januari menyetujui pengiriman Tank buatan mereka ke Ukraina.

Pemerintah Jerman sejauh ini telah mengirimkan 18 Tank Leopard 2 ke Ukraina.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Jerman melepaskan sikap pasifisnya dan mengirim sejumlah besar persenjataan ke Kyiv, mulai dari pertahanan udara hingga sistem artileri.

Sebelumnya, pasukan Ukraina mengklaim telah berhasil membebaskan Desa Storozhove, Donetsk, Senin (12/6/2023)

Klaim tersebut dirilis oleh laporan pusat pers bersama Pasukan Pertahanan Tavriya tentara Ukraina di Facebook. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved