Berita Balikpapan Terkini

30 PKL Pasar Klandasan Balikpapan Tolak Relokasi, Tetap Bertahan dan Bayar Iuran Rp5 Ribu/Hari

Para Pedagang Kaki Lima di Pasar Klandasan Balikpapan menolak, rencana relokasi

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Seorang pedagang terdampak pemagaran Pasar Klandasan, Nana (34) menempelkan selebaran yang memohon pihak-pihak yang bersengketa agar memperhatikan nasib para PKL. Dia menulis "Jangan tumpahkan piring nasi kami." saat ditemui TribunKaltim.co di depan lapaknya yang sudah 10 hari terdampak pemagaran, Rabu (21/6/2023). TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

Baik Ulfha maupun Nana, berharap sama, terutama Pemkot Balikpapan tidak begitu saja membongkar apalagi merelokasi pedagang.

Mereka yakin, merelokasi lapak pedagang Pasar Klandasan akan memberikan efek terhadap penurunan pemasukan harian masing-masing.

Baca juga: Hari Ini Lahan Kios Pasar Klandasan Balikpapan Diukur, Pemkot Enggan Bicara Pembongkaran

Pemkot tak Berniat Memindahkan

Sementara itu, Asisten I Setdakot Balikpapan Zulkifli mengamini wacana pembongkaran yang disertai dengan relokasi lapak PKL.

Menurut dia, dulu tidak ada bangunan di pinggir Pantai Klandasan.

Fasilitas Umum (Fasum) yang ditentukan Pemkot Balikpapan di kawasan tersebut, kata dia, berupa lahan terbuka area pantai.

"Fasum kami terbuka untuk area pantai. Jadi kalau berjualan, silakan diatur kembali oleh Disdag. Bagaimana cara berjualannya, seperti Melawai. Jadi tidak ada bangunan," terangnya.

Dengan demikian, lanjutnya, pedagang yang akan berjualan akan disesuaikan dengan wacana revitalisasi pasar masa depan.

"Berarti jualannya khusus dengan pakai media meja, bukan bangunan. Kemudian waktunya yang paling bagus, sore sampai malam hari jualannya," kata dia.

Potensi jadi Wisata Kuliner

Ia menyebut telah berkoordinasi dengan Disdag Kota Balikpapan untuk menata ulang kawasan, yang berpotensi menjadi kawasan wisata kuliner pinggir pantai di tengah kota.

"Di-setting lagi, diperbaiki, ditata ulang atau dipasang lampu-lampu hias tali gantung supaya estetik. Kalau kumuh begitu, akan tertinggal," ulasnya.

Terkait dengan relokasi, kata Zulkifli, hal itu sudah pernah ditawarkan kepada pedagang untuk pindah lapak ke dalam bangunan pasar.

Namun setelah ditinjau, lanjutnya, dinilai belum memungkinkan. Karena suasananya yang tidak mendukung. "Kumuh begitu, tidak ada yang mau makan nanti," ungkapnya.

Ia memastikan, tidak ada niat Pemkot Balikpapan untuk merelokasi pedagang ke area lain. Salah satu faktornya, kata Zulkifli, karena pusat-pusat kuliner sudah tersebar di seluruh wilayah di Balikpapan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved