Berita Nasional Terkini

5 Poin Penting Isi Buku SBY: Cawe-cawe Jokowi dan Tak Suka Anies Baswedan Maju Capres Pilpres 2024

5 poin penting isi buku SBY: Cawe-cawe Jokowi dan tak suka Anies Baswedan maju capres Pilpres 2024.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan buku berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong. 5 poin penting isi buku SBY: Cawe-cawe Jokowi dan tak suka Anies Baswedan maju capres Pilpres 2024. 

Dalam fokus selanjutnya, SBY menyatakan kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya menghendaki dua pasangan capres-cawapres bukan tiga ataupun empat pasangan.

Meski demikian, SBY kembali menyatakan, bahwa hal ini juga tidak bisa disalahkan dilakukan oleh Jokowi. Sebab, menurut dia Jokowi diyakini memiliki tujuan dalam berpolitik.

"Tetapi, dalam politik, soal halal dan tidak halal itu juga subyektif. Tergantung darimana memandangnya," kata SBY dalam bukunya di halaman 10.

SBY menilai cawe-cawe Jokowi akan menjadi masalah jika yang bersangkutan melakukan tindakan yang dinilai melanggar hukum.

Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merilis buku barunya berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong. Dalam buku setebal 27 halaman itu, SBY menyinggung soal cawe-cawe yang sudah diakui oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres 2024 mendatang.
Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merilis buku barunya berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong. Dalam buku setebal 27 halaman itu, SBY menyinggung soal cawe-cawe yang sudah diakui oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres 2024 mendatang. (Warta Kota/henry lopulalan)

Atau lebih parahnya kata dia, Presiden Jokowi bersama para menteri dan bawahannya menyalahgunakan kekuasaan atau abuse of power guna mencegah terjadinya pasangan capres-cawapres yang ketiga.

"Apabila pak Jokowi bersama pembantu-pembantunya bekerja secara 'all out' agar para pemimpin para parpol yang berada dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi tidak membentuk pasangan ketiga disertai macam-macam, ya inilah yang bisa menjadi masalah," kata mantan Menkopolhukam RI itu.

"Begini pendapat saya mengapa hal ini serius. Jika semuanya ini benar, maka Presiden Jokowi pertama-tama melakukan 'politik tebang pilih'," sambungnya.

Selanjutnya, SBY dalam bukunya di halaman 13 tersebut menilai kalau Presiden Jokowi tidak menginginkan majunya Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Terkait dengan hal ini, SBY kembali menyatakan kalau sikap Jokowi juga tidak dapat disalahkan karena menurutnya itu merupakan hak dari Jokowi.

"Jikalau Presiden Jokowi juga bekerja secara politik agar Pak Anies tidak bisa menjadi capres dalam Pilpres 2024 mendatang itupun tidak melanggar hukum," kata SBY.

"Karenanya tidak salah kalau pihak beliau mengatakan bahwa langkah-langkah itu tidak melanggar undang-undang, ya.... politik memang begitu," sambung dia.

Akan tetapi hal itu menjadi persoalan apabila cara yang dipilih pihak Jokowi untuk mencegah Anies menjadi capres itu bertentangan dengan etika seorang Presiden.

Terlebih kata dia, apabila ranahnya itu sudah masuk ke wilayah penyalahgunaan kekuasaan.

Salah satu caranya kata SBY yakni dengan mencari-cari kesalahan dari Anies Baswedan secara hukum sehingga dilibatkan sebagai tersangka.

Jika memang Anies Baswedan benar bersalah hal tersebut harus diterima publik.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved