Hari Bhayangkara 2023
Sejarah Hari Bhayangkara 1 Juli, Bukan Awal Berdirinya Polri, Fakta tentang Kepolisian di Indonesia
Berikut sejarah Hari Bhayangkara 1 Juli, ternyata bukan awal berdirinya Polri. Berikut fakta tentang kepolisian di Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut sejarah Hari Bhayangkara yang diperingati setiap tanggal 1 Juli.
Tahun ini, tanggal 1 Juli 2023 akan jatuh besok, apa sebenarnya Hari Bhayangkara yang juga dikenal sebagai hari ulang tahun polisi.
Meski Hari Bhayangkara adalah ulang tahun polisi atau polri namun jangan salah sangka, tanggal 1 Juli bukan terbentuk Kepolisian Republik Indonesia atau Polri.
Tanggal 1 Juli ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara yang merupakan hari Kepolisian Nasional ini diambil dari momentum turunnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 1946.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, namun, sejatinya 1 Juli 1946 bukanlah pertama kalinya terbentuk korps polisi di Indonesia.
Tanggal 1 Juli yang merupakan momentum turunnya Perpres Nomor 11 Tahun 1946, yang berisi tentang penyatuan korps kepolisian yang berada di daerah-daerah menjadi satu kesatuan secara nasional di bawah pemerintahan Republik Indonesia.
Sedangkan nama Bhayangkara adalah istilah yang digunakan Patih Gadjah Mada dari Majapahit untuk menamai pasukan keamanan yang ditugaskan menjaga raja dan kerajaan kala itu.
Dikutip TribunKaltim.co dari laman resmi polri.go.id, lambang Polisi bernama Rastra Sewakottama yang berarti "Polri adalah Abdi Utama dari pada Nusa dan Bangsa."
Sebutan itu adalah Brata pertama dari Tri Brata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup Polri sejak 1 Juli 1954.
Masa penjajahan
Perjalanan korps kepolisian di Indonesia telah berlangsung sejak zaman pemerintah kolonial Belanda.
Mereka membentuk kepolisian modern sejak 1897 hingga 1920.
Inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Polri saat ini.
Baca juga: 20 Contoh Pantun Hari Bhayangkara ke-77 Tahun, Cocok Jadi Caption Media Sosial
Kemudian saat Jepang menjajah Indonesia, kepolisian dibagi-bagi berdasarkan wilayah.
Ada kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera dengan pusat di Bukittinggi, Kepolisian Indonesia Timur berpusat di Makassar, dan Kepolisian Kalimantan yang pusatnya ada di Banjarmasin.
Berbeda dengan zaman Belanda yang hanya mengizinkan jabatan tinggi diisi oleh orang-orang mereka, saat di bawah Jepang, Kepolisian dipimpin oleh warga Indonesia.
Akan tetapi, meski menjadi pemimpin, orang pribumi masih didampingi pejabat Jepang yang pada praktiknya lebih memegang kuasa.
Masa kemerdekaan
Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, polisi bentukan Jepang seperti PETA dan Gyu-Gun dibubarkan.
Dan setelah Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kepolisian yang tersisa dari masa penjajahan menjadi kepolisian Indonesia yang merdeka.
Pada 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk Badan Kepolisian Negara (BKN).
Selanjutnya, pada 29 September 1945, Presiden Soekarno menetapkan dan melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN).
Kala itu, kepolisian masih ada di bawah Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara untuk urusan administrasi.
Baca juga: Hari Bhayangkara 1 Juli 2023: Logo, Tema, dan Cara Memperingati
Akan tetapi pertanggungjawaban operasional dilakukan kepada Jaksa Agung.
Namun, sejak terbitnya PP Nomor 11 Tahun 1946, kepolisian negara bertanggung jawab secara langsung kepada presiden.
Kapolri saat itu ialah R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo.
Kini Polri genap berusia 77 tahun.
Pejabat Kapolri dari masa ke masa:
1. Komisaris Jenderal Polisi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo
Periode menjabat: 29 September 1945-14 Desember 1959
2. Komisaris Jenderal Polisi Soekarno Djojonegoro
Periode menjabat: 14 Desember 1959-30 Desember 1963
Baca juga: 30 Ucapan Hari Bhayangkara ke-77 Tahun, Cocok Dibagikan sebagai Caption Media Sosial
3. Jenderal Polisi Soetjipto Danoekoesoemo
Periode menjabat: 30 Desember 1963-8 Mei 1965
4. Jenderal Polisi Soetjipto Joedodihardjo
Periode menjabat: 9 Mei 1965-15 Mei 1968
5. Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso
Periode menjabat: 15 Mei 1968-2 Oktober 1971
6. Jenderal Polisi Mohamad Hasan
Periode menjabat: 3 Oktober 1971-24 Juni 1974
7. Jenderal Polisi Widodo Budidarmo
Periode menjabat: 26 Juni 1974-28758
8. Jenderal Polisi Awaluddin Djamin
Periode menjabat: 26 September 1978-3 Desember 1982
9. Jenderal Polisi Anton Soedjarwo
Periode menjabat: 4 Desember 1982-6 Juni 1986
10. Jenderal Polisi Mochammad Sanoesi
Periode menjabat: 7 Juni 1986-19 Februari 1991
11. Jenderal Polisi Kunarto
Periode menjabat: 20 Februari 1991-5 April 1993
12. Jenderal Polisi Banurusman Astrosemitro
Periode menjabat: 6 April 1993-14 Maret 1996
13. Jenderal Polisi Dibyo Widodo
Periode menjabat: 15 Maret 1996-28 Juni 1998
14. Jenderal Polisi Roesmanhadi
Periode menjabat: 29 Juni 1998-3 Januari 2000
15. Jenderal Polisi Roesdihardjo
Periode menjabat: 4 Januari 2000-22 September 2000
16. Jenderal Polisi Surojo Bimantoro
Periode menjabat: 23 September 2000-21 Juli 2001
17. Jenderal Polisi Chairuddin Ismail
Periode menjabat: 2 Juni 2001-7 Agustus 2001
18. Jenderal Polisi Da'i Bachtiar
Periode menjabat: 29 November 2001-7 Juli 2005
19. Jenderal Polisi Sutanto
Periode menjabat: 8 Juli 2005-30 September 2008
20. Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri
Periode menjabat: 1 Oktober 2008-22 Oktober 2010
21. Jenderal Polisi Timur Pradopo
Periode menjabat: 22 Oktober 2010-25 Oktober 2013
22. Jenderal Polisi Sutarman
Periode menjabat: 25 Oktober 2013-16 Januari 2015
23. Jenderal Polisi Badrodin Haiti
Periode menjabat: 17 April 2015-14 Juli 2016
24. Jenderal Polisi Tito Karnavian
Periode menjabat: 14 Juli 2016-23 Oktober 2019
25. Jenderal Polisi Idham Aziz
Periode menjabat: 1 November 2019-27 Januari 2021
26. Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Periode menjabat: 27 Januri 2023 - sampai sekarang
Baca juga: Pendaftaran Gratis, Sambut Hari Bhayangkara, Polres Paser Gelar Turnamen Bola Basket
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.