Berita Kukar Terkini
Wabup Rendi Solihin Tepis Isu Pulau Kumala Jadi Tempat Wisata yang Bahaya Dikunjungi
Sebuah unggahan yang menyebut Pulau Kumala merupakan tempat terlarang untuk dikunjungi karena berbahaya, ramai di media sosial.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Sebuah unggahan yang menyebut Pulau Kumala merupakan tempat terlarang untuk dikunjungi karena berbahaya, ramai di media sosial.
Pulau Kumala merupakan tempat wisata yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Dalam unggahan di media sosial itu menyebut, Pulau Kumala dianggap berbahaya karena ada kepercayaan makhluk gaib yang menghuni pulau.
Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara buka suara. Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin menegaskan kabar larangan berkunjung ke Pulau Kumala tidak benar.
Baca juga: Tak Ada Akses Kendaraan ke Pulau Kumala, Wabup Usul Bangun Jembatan
"Tidak benar ya, Pulau Kumala pulau yang luar biasa, kebanggaan kita bersama," tegas Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin, Sabtu (1/7/2023).
Pemkab Kukar justru bertekad membangkitkan kembali wisata Pulau Kumala. Hal ini sekaligus menepis anggapan Pulau Kumala berbahaya untuk dikunjungi.
Sejumlah perbaikan serta pengembangan di Pulau Kumala bakal segera dilakukan guna menarik wisatawan kembali berkunjung ke ikon Tenggarong tersebut.
Kendati demikian, Rendi tak menampik terdapat sejumlah fasilitas di Pulau Kumala yang mengalami kerusakan sejak pandemi Covid-19.
"Sejak Covid-19 memang ada fasilitas yang rusak. Sekarang, pelan-pelan diperbaiki, dan sudah kita anggarkan untuk pengembangan di Pulau Kumala," ujar Rendi.
Baca juga: Hidupkan Pulau Kumala Tenggarong Kukar, Jembatan Repo-repo akan Dihiasi Lampu Tematik
Menurut Rendi, Pulau Kumala masih menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terbukti dari jumlah kunjungan di libur Hari Raya Idul Fitri lalu, pengunjung mencapai tiga ribu lebih.
Rendi menjelaskan, selagi menunggu investor, pihaknya akan melakukan pengembangan kecil di Pulau Kumala, salah satunya dengan membangun waterbom mini, yang pembangunannya dimulai pada 2023 ini.
"Kita ingin seluruh tempat wisata di Kukar bangkit kembali, termasuk di Pulau Kumala. Ya, sambil menunggu investor, pengembangan kecil akan kami lakukan," jelasnya.
"Sekali lagi, anggapan Pulau Kumala adalah pulau terlarang untuk dikunjungi tidaklah benar. Pemkab Kukar bertekad untuk mengembangkan fasilitas penunjang untuk menarik wisatawan," tegas Rendi.
Baca juga: Berpotensi Hasilkan PAD Besar, DPRD Kukar Minta Wisata Pulau Kumala Dikemas Lebih Menarik
Sebulan Dibuka Omzet Rp70 Juta
Dibukanya lagi Pulau Kumala di Tenggarong, Kutai Kartanegara sebagai tempat pariwisata pada awal September 2022 mendapat antusias besar.
Banyak orang dilaporkan berkunjung ke pulau di Sungai Mahakam itu. Pulau Kumala pun mendapat omzet yang cukup tinggi pada bulan pertama dibuka.
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kukar, Ridha Fatrianta menyebut, sepanjang bulan itu, penghasilan dari Pulau Kumala mencapai Rp 70.051.000.
“Selama dibuka, pengunjung Pulau Kumala cukup ramai, terutama pada akhir pekan. Kalau hari-hari biasa, pengunjungnya sekitar 100 orang,” sebutnya.
Baca juga: Satu Bulan Dibuka, Wisata Pulau Kumala di Kutai Kartanegara Hasilkan Rp 70 Juta
Sebagai informasi, Pulau Kumala dibuka setiap hari pada pukul 09.00-17.00 Wita. Tarif masuknya Rp 10 ribu untuk orang dewasa dan Rp 5 ribu bagi anak-anak.
Dinas Pariwisata Kukar selaku pengelola Pulau Kumala tengah membenahi pariwisata tersebut, baik pembenahan jangka pendek dan jangka panjang.
Saat ini sedang dibangun drainase di pulau tersebut. Setelah itu, dilanjutkan penambahan sejumlah wahana baru seperti area mural, spot swafoto, taman bermain.
Dermaga Pulau Kumala juga akan dibenahi menjadi lebih kekinian agar dapat digunakan untuk tempat foto pengunjung.
“Pembenahan ini dilakukan secara bertahap. Ini dilakukan agar Pulau Kumala bisa dinikmati pengunjung. Kami berkomitmen memberikan kenyamanan bagi pengunjung,” ucap Ridha.
Ia menjelaskan, pembenahan ini untuk meningkatkan popularitas Pulau Kumala.
Semakin terkenal sebuah pariwisata diyakini dapat mendatangkan banyak orang. Dengan begitu, pendapatan asli daerah juga ikut meningkat.
“Memang bagusnya setiap tahun ada inovasi, ada pembaruan. Supaya orang tidak hanya sekali ke sini,” pungkasnya. (*)
Kutai Kartanegara Tuan Rumah Agro Expo KTNA Nasional 2025, Fokus Teknologi Pertanian Modern |
![]() |
---|
Pengukuhan Pemangku Adat Istiadat Kutai di Kutai Timur, Momen Pelestarian Nilai Sejarah |
![]() |
---|
H. Kasmo Pital Resmi Dikukuhkan Sebagai Pemangku Adat Istiadat Kutai di Kutim |
![]() |
---|
Polres Kukar Bongkar 2 Kasus Kejahatan, Penipuan Bermodus Lowongan Kerja dan Pencurian 14 Ponsel |
![]() |
---|
Persiapan Festival Erau 2025 di Kukar Capai 90 Persen, Warga Diajak Meramaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.