IKN Nusantara

Ciputra Siap Garap Lahan 300 Hektar di IKN Nusantara Jadi Hunian Terpadu

Ciputra siap garap lahan 300 hektar di IKN Nusantara jadi hunian terpadu

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah terus mengebut pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Seiring dengan hal tersebut, beberapa investor pun sudah mengumumkan akan memulai investasinya di IKN.

Sebut saja rumah sakit, apartemen ASN, properti, hingga pusat perbelanjaan.

Beberapa pengusaha dari luar negeri juga sudah berkunjung melihat langsung pembangunan IKN Nusantara.

Dilansir dari Kompas.com, Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata menegaskan, Ciputra sebagai pengembang pertama yang tertarik untuk berpartisipasi membangun hunian berikut fasilitasnya seluas 300 hektar di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, masih menunggu kepastian status lahan.

Menurut Budiarsa, status lahan adalah salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemerintah jika ingin pembangunan di IKN mengalami percepatan.

"Memang ada hal-hal yang perlu difinalkan pemerintah khususnya tentang status tanah, yang rencananya akhir Juli akan ada konsep yang akan dianut di IKN," ujar Budiarsa menjawab Kompas.com, saat Paparan Publik, di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Jika status tanah jelas, lanjut Budiarsa, akan mendorong investor swasta bergerak cepat menindaklanjuti komitmen yang sudah tertuang dalam letter of intent (LoI), menjadi definitive agreement atau perjanjian yang mengikat secara hukum, ditandatangani bersama dan disampaikan oleh perwakilan resmi dari para pihak yang terlibat.

"Nah, sekarang belum ada definitive agreement.

Selain itu, masih ada hal-hal yang ditunggu investor, termasuk tentang skema kerjasamanya.

Kalau itu sudah selesai, kami bergerak, dan perkembangan IKN akan jauh lebih cepat," cetus Budiarsa.

Kendati demikian, menurut Budiarsa, potensi IKN sangat menarik.

Terlebih telah ada Peraturan Pemerintah (PP) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal Bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara.

"IKN terus terang sangat menarik," imbuh Budiarsa.

Untuk diketahui, Ciputra Group merupakan satu dari lebih 220 investor yang telah menyatakan minat dalam bentuk LoI.

Sementara lebih dari 30 investor lainnya adalah non-disclosure agreement (NDA), seperti PT Pakuwon Jati Tbk.

Sementara, PT Sirius Surya Sentosa (Vasanta Group) akan membangun hotel pertama di Kawasan Ibu Kota Nusantara.

Sedangkan RS Internasional akan dibangun oleh RS Hermina.

Rencananya, hotel yang akan dibangun merupakan hotel berbintang 4 dan terletak tidak jauh dari Istana Presiden.

Pembangunan hotel ini ditandai dengan penekenan kerja sama antara Vasanta Group dengan PT Bina Karya sebagai Badan Usaha Otorita yang berlangsung di Saumata 1 Office, Alam Sutera, Tangerang, pada Rabu (21/6/2023).

"Kami melihat IKN ini a big milestone bagi Indonesia.

Salah satu momen perubahan yang sangat besar bagi negara, jadi kami ingin ikut andil dalam sejarah itu," ujar Direktur Eksekutif Vasanta Group Erick Wihardja dalam sambutannya dikutip dari siaran pers Otorita IKN.

Erick berharap, setelah kesepakatan ini dilakukan, proses pembangunan dapat segera dilaksanakan sehingga Vasanta Group dapat berpartisipasi pada pembukaan IKN.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke P. Soebroto menuturkan, dengan kehadiran hotel milik Vasanta Group maka bisa memfasilitasi para pejabat pemerintahan termasuk tamu negara lain yang berkunjung ke ibu kota baru Indonesia ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved