Berita Nasional Terkini
Kontroversi Panji Gumilang Dibongkar Eks NII, Pimpinan Al Zaytun Bisa Kumpulkan Rp4 M Cukup 1 Jam
Inilah kontroversi Panji Gumilang diungkap eks NII, pimpinan Ponpes Al Zaytun bisa kumpulkan Rp 4 M cukup 1 jam.
Caranya mulai dari berdalih menghilangkan laptop teman sampai membuat proposal palsu dengan cap kampus palsu.
Bahkan menurut Sukanto, dia menyaksikan langsung praktik pengumpulan dana oleh Panji Gumilang.
Hal itu terjadi dalam peringatan 1 Muharam pada 2008. Saat itu jemaah NII dari seluruh Indonesia datang dan diminta melempar jumrah.
Dalam waktu 1 jam, Panji berhasil mengumpulkan uang sekitar Rp 4 miliar.
Praktik kewajiban mengumpulkan uang itulah yang ditengarai membuat sejumlah anggota NII menghalalkan tindak pidana seperti pencurian sampai penipuan.
Cara lainnya adalah dengan kedok meminta sumbangan buat panti asuhan atau lembaga pendidikan.
Bahkan menurut informasi yang dihimpun, sejumlah anggota NII bahkan memperdaya orang tua atau saudara mereka buat memenuhi kewajiban iuran itu.
Baca juga: Panji Gumilang Diperiksa Hari Ini, Shalom Aleichem dan 2 Kontroversi Lain Pemimpin Ponpes Al Zaytun
Panji Gumilang Membantah
Menanggapi tuduhan itu, Panji Gumilang tetap membantah dirinya dan Al Zaytun dikaitkan dengan NII.
"Soal NII yang diributkan akhir-akhir ini, sebenarnya barangnya sudah tidak ada. NII sudah mati. Dalam sejarahnya, memang ada NII yang diproklamasikan tahun 1949 dan diperjuangkan sampai 1962. Setelah itu NII selesai. Bahkan, pendirinya sudah menganjurkan pengikutnya agar kembali ke bumi pertiwi Indonesia," katanya kepada Kompas pada 2011 silam.
Belum lama ini Panji juga menyebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mencerminkan akhlak Islami dalam merespons polemik dirinya dan lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
"Majelis ulama telah memvonis (Al-Zaytun sesat) sebelum tabayyun. Setelah memvonis baru lakukan tabayyun. Ini justru keluar dari akhlak Islam dan itu bukan kelakuan umat Islam. Umat Islam itu tabayyun dahulu baru mengatakan sesuatu," kata Panji, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (26/6/2023).
Panji pun menceritakan situasi saat dia menghadiri undangan Tim Investigasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (23/6/2023) malam, untuk mengklarifikasi dugaan adanya ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun.
Panji menyampaikan, dia bisa saja memberikan jawaban saat itu juga, tetapi agar Tim Investigasi mendapat informasi yang lengkap, Panji pun mengundang mereka untuk datang ke Al-Zaytun.
"Dan itu disepakati. Bersama sepakat, sampai tiga kali ngetuk meja tanda sepakat," ujar Panji.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.