Berita Nasional Terkini
Dituding Jadi Beking Panji Gumilang dan Al-Zaytun, Moeldoko Marah: Emang Gue Preman Apa
Dituding jadi beking Panji Gumilang dan Al-Zaytun, Kepala Staf Presiden Moeldoko marah: Emang gue preman apa.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Dituding jadi beking Panji Gumilang dan Al-Zaytun, Kepala Staf Presiden Moeldoko marah: Emang gue preman apa.
Moeldoko berang atas isu yang mengaitkan dirinya dengan Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Ia mengaku sudah tahu sosok yang menggoreng isu tersebut.
Moeldoko mengakui pernah berkunjung ke Ponpes Al-Zaytun saat ini menjabat sebagai Pangdam.
Namun. Moeldoko tidak suka dirinya disebut beking dari Ponpes tersebut.
Baca juga: Blak-blakan Eks Aktivis NII 1996 Bongkar Doktrin Panji Gumilang Rekrut Santri Ponpes Al-Zaytun
"Jangan Mantan Panglima (TNI) dibilangnya beking, emang gue preman apa, nggak bener nih. Saya juga bisa marah, saya juga bisa marah," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin, (3/7/2023).
Moeldoko heran, dirinya terus disangkut-pautkan dengan Ponpes yang kini sedang dirundung polemik tersebut.
Moeldoko mengaku tahu sosok yang terus menggoreng isu itu.
Hanya saja Moeldoko enggan menyebutkan siapa orang tersebut.
"Saya sudah tahu siapa yang goreng itu, saya sudah tahu. Tujuannya apa saya tahu," kata Moeldoko.
Moeldoko mengatakan saat dirinya menjadi Panglima Kodam (Pangdam), pernah masuk ke Ponpes tersebut.
Ia bahkan sempat mengatakan kepada Panji Gumilang bahwa akan menindak apabila Ponpes tersebut bermasalah.
Baca juga: Profil Panji Gumilang, Pernah Dibui Kasus Pemalsuan Dokumen dan Pecat Ratusan Guru Ponpes Al-Zaytun
"Sebagai warga negara nggak ada kekebalan, siapa saja, periksa saja. Saya sering tegaskan, saya sudah bicara ke Pak Panji Gumilang, Hey macem macem gue orang pertama yang akan beresin. Jadi saya mulai Pangdam itu sudah datang ke Al Zaytun, untuk melihat secara pasti apa yang dilakukan di sana. Begitu ada penyimpangan saya orang pertama yang bertindak," katanya.
Hanya saja Moeldoko mengingatkan bahwa perlu pendekatan dalam menyelesaikan masalah Ponpes Al-Zaytun.
Jangan sampai karena persepsi yang berkembang, ada spekulasi dan penghakiman oleh publik yang berdampak pada puluhan ribu siswa atau santri Ponpes itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.